Penemunya Mujeeb Ijaz, Baterai Mobil Listrik Jadi Adu Salip AS-Tiongkok, Siapa Orang Hebat itu

Penemunya Mujeeb Ijaz, Baterai Mobil Listrik Jadi Adu Salip AS-Tiongkok, Siapa Orang Hebat itu Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.comIni memang keluarga hebat. Tingkat dunia. Ayah dan ibu serta saudaranya jadi orang top semua. Ayahnya penemu “isotop baru''. Sedang saudaranya menjadi penulis soal teroris di media top (AS). Kini giliran yang muncul ke panggung dunia. Siapa ayahnya, siapa saudaranya? Siapa Ijaz? Penasaran?

Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com pagi ini, Rabu 9 Maret 2022. Selamat membaca:

Baca Juga: Suriah Kini, Mengulang Tragedi Penghancuran Irak dan Libya

ADU cepat ini terus salip-menyalip. Giliran yang kini mengalahkan Tiongkok: soal .

Kalau Tiongkok bangga menemukan baterai untuk jarak tempuh 1.000 Km –sekali charge (Disway 1/3/2022), Amerika menyalipnya: bisa 1.400 Km.

Bahkan kalau Tiongkok baru akan memproduksinya akhir tahun depan, Amerika akhir tahun ini. Lebih cepat waktunya, lebih jauh jarak tempuhnya.

Baca Juga: Tim Anargya ITS Kembali Raih Juara 1 Formula Bharat Pi-EV 2024

Penemunya: . Dari Virginia. Ia alumni Virginia Tech yang Anda sudah tahu itu: universitas riset yang sangat terkenal.

Teknologi baterai Ijaz tidak baru. Tetap lithium. Tapi materialnya yang baru. Density-nya lebih tinggi. Harganya lebih murah. Ijaz justru menghindari nikel dan cobalt. Dua material itu ia anggap mahal.

Ijaz tidak membangun pabrik mobil listrik. Ia hanya membangun . Mereknya: ONE –Our Next Energy.

Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme

Untuk mobil listrik ini, Ijaz mengeluarkan baterai seri Gemini. Yang bisa dipakai 1.400 Km sekali charge itu.

Penemuan Ijaz ini bukan baru di tingkat laboratorium. Gemini sudah dicoba secara nyata, di jalan raya, di Amerika.

Yang dipakai uji coba justru Tesla. Yang seri S –persis seperti yang ada di rumah Sakura, yang jarak tempuhnya ''hanya 415 Km'' sekali charge.

Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan

Ijaz mencopot baterai Tesla yang asli. Diganti dengan Gemini. Lihatlah videonya: Tesla itu juga diganti cat-nya. Menjadi seperti warna baju tentara. Keren juga.

Lalu Tesla-Gemini itu dijalankan. Dari Michigan balik ke Michigan. Muter jauh sampai masuk wilayah Indiana. Begitu tiba kembali di Michigan speedometer merekam: 1.419 Km. Dengan kecepatan rata-rata 85 Km/jam.

Saya lagi cari cara: apakah baterai Tesla yang di rumah Sakura itu bisa diganti dengan baterai Gemini. Seperti disiarkan banyak media di sana, Ijaz sengaja memilih Tesla sebagai uji coba: ruang untuk baterainya luas. Lalu, teknologi Tesla dianggap sangat efisien. Tentu yang di rumah Sakura itu edisi paling awal seri S. Tak terasa, sudah lebih 5 tahun.

Baca Juga: Mobil Listrik Karya Tim Nogogeni ITS Jadi Perhatian Publik di PEVS 2024

Seri S yang lebih baru sudah bisa 615 Km/sekali charge. Berarti 1.400 Km adalah tiga kali lebih jauh dari yang di rumah Sakura.

ini pintar sekeluarga. Kakaknya tidak kalah pintar: Mansoor Ijaz. Mansoor lulusan MIT –yang Anda juga sudah tahu: universitas teknologi terbaik di dunia. Sang kakak bergerak di bidang keuangan: venture capital, pasar modal, Wall Street.

Selebihnya Anda sudah tahu: ia dekat dengan keluarga Bill/Hillary Clinton. Ia penulis soal-soal teroris di New York Times, Washington Post, Wall Street Journal, Los Angeles Times dan media terkemuka lainnya. Mansoor juga sering diwawancarai CNN, Fox, CNBC.

Baca Juga: Tiongkok Banjir Mobil Listrik

Mansoor sering membantu pihak keamanan Amerika untuk masalah radikalisme di kalangan Islam.

Bahkan namanya dikaitkan dengan serangan ke Abbottabad yang terkenal itu. Itulah serangan untuk menangkap Osama bin Laden yang bersembunyi di sebuah rumah dekat pusat militer di Abbottabad. Sewaktu ke Pakistan dulu saya sengaja melewati Abbottabad: 4 jam dari Lahore, ke arah perbatasan Kashmir. Wilayah ini bergunung-gunung. Aman untuk persembunyian.

Kakak-adik ini memang keturunan Pakistan.

Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur

Mereka hebat sejak dari ayah-ibu mereka. Ayahnya bernama Mujaddid Ahmed Ijaz. Ia seorang profesor fisika. Istri Mujaddid juga profesor fisika.

Sang ayah, di Amerika, dikenal sebagai penemu ''isotop baru''. Mujaddid mengubah rangkaian neutron untuk menemukan isotop yang lebih tinggi kemampuannya. Anda sudah tahu: isotop adalah salah satu produk nuklir untuk kesehatan. Yakni cairan yang diinjeksikan ke tubuh sebelum dilakukan CT Scan. Dengan isotop bisa diketahui apakah ada kanker di dalam tubuh manusia dan posisi kankernya di mana.

Di dunia politik internasional, nama Ijaz juga sering disebut sebagai yang ikut campur tangan soal senjata nuklir di Pakistan. Bahkan sampai dikaitkan dengan geser menggeser jabatan tingkat tinggi di negara asalnya itu.

Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN

Kini giliran sang adik yang berkibar. tidak hanya menjual ONE ke pabrik mobil. Ia juga menjual ONE sebagai power bank skala besar. Order untuk power bank ini sudah di tangan: setara dengan 300.000 mobil listrik.

Prinsip utama Mujeeb di tiga hal: mendesain dengan kekuatan dua kali lipat dari yang terbaik sekarang. Kedua, pakai bahan yang terjamin harga dan ketersediaannya. Untuk itu ia tidak mau pakai cobalt dan nikel. Ketiga, membuat rangkaian pasok untuk memudahkan penggunaannya di mana pun.

Untuk sementara Mujeeb, yang pernah lama bekerja di Ford dan Apple, berhasil jadi juara balapan ini –sampai muncul juara baru yang menyalipnya kelak.

Kita juga menunggu juara lain: yang bisa menemukan teknologi minyak goreng yang bahan bakunya tidak dari kelapa sawit. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Bebas Tes

Hariyanto

Mungkin para ketua partai pengusul penundaan pemilu punya hasil penelitian lain pak. Sehingga mereka yakin seyakin yakinnya bahwa pemilu harus ditunda, karena pandemi akibat covid ini masih sangat menghawatirkan, bahkan setelah 2024 sekalipun. Bisa jadi mereka punya kajian akademik yang menyimpulkan bahwa pemilu harus ditunda, setidaknya hingga 2034. Dengan harapan Lesty benar benar matang dan siap berlaga. Tentu dengan catatan tidak keburu dilamar KPK.

SapuSapuan

Yang pasti hingga 30 tahun atahu hingga akhir dunia kedepan bisnis kesehatan masih akan menjadi salah satu bisnis yang paling mengungtungkan.... Lihat saja rumah sakit, hampir gak ada yang bangkrut kecuali salah urus. Yang ada hampir semua memperbesar daya tampung dan fasilitasnya. Meski katanya motif mereka adalah motif sosial, tapi asset pemodal semakin tebal.

ThamrinDahlan Ibnuaffan

Sebaiknya menggunakan kosa kata "patut di duga " . Itulah istilah hukum yang cocok agar selamat dari UU ITE karena di kuatir yang di beritakan / share masuk kategorikan hoax,...Salam salaman Mas Aryo.

Komen Serius

Sekitar 2 minggu lalu kami sekeluarga mengalami batuk2 dan sakit 'telan' / tenggorokan. Dalam 5 hari sudah sembuh semua hanya minum obat batuk sirup warung yg harganya 18rb per botol kecil. Tidak ada tes swab pcr atau antigen baik yg resmi maupun mandiri. Semua kami sudah divaksin. Kecuali 2 orang balita karena vaksin Covid-19 belum bisa dibawah umur 6 tahun. Malah 2 anak balita kami hanya mengalami demam hanya 1-2 hari saja.. tidak ada gejala lain dan hanya dikasih obat penurun panas saja. Semoga ini menjadi tanda2 akhir dari pandemi.

Mirza Mirwan

Hanya sekadar meluruskan saja. "Dibanding dengan total jumlah penduduk yang 6 milyar, angka 6 juta itu hanya 0,1 persennya saja. Yang ditulis Pak DI itu kesannya seperti tidak memasukkan populasi Tiongkok yang 1,43 miliar, Rusia yang 146 jutaan dan yang 334 jutaan. Barusan tadi saya tengok di World Population Clock Worldometer, yang secara real time mencatat populasi dunia (lengkap dengan angka kelahiran dan kematian) populasi dunia per 8 Maret 2022 pukul 06.53 sebesar 7.931.902.000-an atau mendekati delapan miliar. Angka kematian akibat covid-19 tercatat 6.025.000-an jiwa. Jadi sekitar 0,075%. Itu saja. Tabik.

Juma

30 tahun lagi, Gibran sudah dimasa-masa akhir periode ke-dua sebagai Presiden RI.

Thisway291285 Thiss

Beli bensin sejuta bisa, beli sikat gigi sendiri nggak bisa hihihi

Iqbal Lombok

Pasti obatnya sdh habis Yaa... Hehehe

Sin

Pasien : “selamat siang dok” Dokter : “ silahkan duduk pak, ada keluhan apa ya?” Pasien : “gini dok, sudah tiga hari ini kepala saya pusing kliyengan, badan meriang, mata berkunang-kunang, badan semua lemas dok, sering gelisah dan pagi tadi malah ada tambahan dok.. perut saya rasanya melilit, saya takut kena omicron dok, soalnya tetangga saya sakitnya sama kayak gini, trus dibawa ke RS katanya kena covid malah 3 hari kemudian meninggal dok” Dokter : “coba diperiksa dulu ya…hmm..gejalanya memang mirip, tapi menurut saya bukan covid pak” Pasien : “lalu saya sakit apaini dok..ga enak banget rasanya” Dokter : “Bapak kapan terakhir makan nasi” Pasien : “ kemaren pagi dok” Dokter : “sudah minum obat apa saja atau sdh berobat kemana?” Pasien : “duh dok, saya nganggur dok ga punya duit, males nyari kerjaan susah skrg dok ditolak terus, boro2 buat beli obat, buat makan aja ga tentu” Dokter : “hmm..bapak tidak perlu khawatir,ini gejala sakit wajar saja dan hampir semua orang pasti pernah mengalaminya..namanya BOKEK..biasanya gejala akan berulang setiap akhir bulan atau saat tidak punya duit pak. Nah ini resepnya tidak usah bayar, semoga lekas sembuh ya pak” Pasien : “ terimakasih pak dokter” sampai dirumah dibuka resep dari dokter dan tertulis “KERJA, KERJA, KERJA” Pasien : “owalah Djangkrik...dokter koplak, orang sakit malah disuruh kerja, kerja, kerja…yo malah tipes”

CuNur Yani

hehe... Bu DI Alhamdulillah masih bergairah untuk masak di usia >60. Sayamah sudah tidak bergairah apapun (haroream) padahal msh

Leong Putu

Komen pertanyaan : Masalah buatmu Mas Leong ?. Terpilih sebagai komen pilihan....? Hmmmmmm..... S P A S T I N G O R A N G T M E N C U R I G D A L A M K P A S T I.....! ! N

Yusman Syaf

Pak DI: komentar pilihan sekarang seperti asal asalan saja. kalau Bapak tidak ada waktu baca, lebih baik tidak ada komentar pilihan. agar tidak menurunkan marwah nya. hatur nuhun

Sabil manshuria

kata teori evolusi darwin tentang seleksi alam: yang bisa bertahan hidup bukanlah yg paling kuat tapi yg paling bisa beradaptasi dengan keadaan dan perubahan.

yoming AF

Tetap serumah, sekamar, kamar mandi yang sama, ANDA SUDAH TAHU masih okelah untuk menjaga dan menghindari stress dan depresi. Tapi kalau pakai sikat gigi dan handuk yang sama, INI YANG SAYA BARU TAHU, patut dipertanyakan apakah untuk penghematan atau memang ada gaya hidup baru seperti itu yang saya belum sempat tahu.

Gambit H-1982

Catatan Editorial: # Horeeee = Beda penulis kawakan dengan penulis amatiran. Ekspresi seru biasa--yang cukup ditulis dengan 1 "e" dan tanpa dimiringkan--ini bisa jadi "lead" istimewa yang menggugah rasa penasaran pembaca. # Padahal ia punya empat komorbid = Inkonsistensi. Gaya pronomina persona Abah DI: "ia" (setara "he" dalam bahasa Inggris) untuk laki-laki; "dia" (setara "she") untuk perempuan. # Saya lihat vitamin D-nyi 58. = Terlewat tanda "titik dua" sebelum nilai yang diungkap. Ini contoh kalimat minor khas penulis--mengutip penerawangan Bung @Amat tempo hari. # sumer-sumer = Tidak salah, hanya saya yang gagal paham. Mungkin maksudnya "greges(i)", atau istilah orang Jawa saat sedang tidak enak badan: "masuk angin". # herd immunity = Perlu di-italic-kan, dicetak miring. Selain itu, padanan istilah ini--sebagai pengingat--sebaiknya disertakan: kekebalan komunal. # keras sekali = Diksi yang unik, seperti yang diamanatkan oleh Cak Nun. Walau, jika dilihat dari konteksnya yang mengacu ke peraturan/kebijakan pemerintah, kata "tegas" lebih umum digunakan. # Kalau pun = Digabung, "pun" di sini berfungsi sebagai pembentuk kata hubung. Seperti halnya "meskipun" dan "sekalipun". # was-was = Tidak termasuk bentuk ulang, tidak dibutuhkan keberadaan tanda hubung. # imunisasi = Kontekstual pandemi: vaksinasi. Kecuali di Negeri Tirai Bambu memang tetap pakai "istilah" tersebut. # Hongkong adalah tes terakhir = Makna konotasi, maksudnya ujian atau tantangan. # Waktu itu, 1918, jangankan vaksin. Obat antibiotik saja belum ditemukan. = Lebih lugas jika ditambah kata "tahun", juga diteruskan kalimatnya sehingga kalimat ini punya subjek: "obat antibiotik". Sampai di sini. Semoga komen ini tidak dikesankan menggurui.

Multi Suk

Bebas tes untuk perjalanan dalam negeri, itu bagus sekali Tapi kebijakan belajar daring di saat covid menurun..itu yang tidak bagus... dan itu hampir di seluruh daerah diberlakukan oleh kepala dinas pendidikan

Santo Santo

Horeeee.... Mahasiswa Indonesia sudah dipanggil untuk kembali kuliah di Tiongkok. Mereka sudah harus mempersiapkan berkas yang diperlukan. KBRI di Beijing sudah koordinasi teknis untuk carter pesawat, Lab pelaksana tes PCR, dan efisiensi karantina untuk menekan total biaya. Demikian briefing yg saya ikuti - yang disampaikan langsung oleh KBRI. Tiongkok yang menerapkan policy "zero covid" sudah akan tidak lama lagi membuka diri......Liputan selengkapnya menunggu setalah Disway wawancara dengan Bpk Yaya Sutrisnya - Atase Pendidikan & Ristek KBRI Beijing -. Syukur2 kalau wawancara nya tidak hanya daring, namun dg terbang langsung ke Tiongkok. Ini kan alasan yang dicari2 Disway yang telah kangen kampung halaman kedua (Kampung halaman pertama tentu dusun Mbukur, desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO