LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Salah satu kuliner khas Lamongan yang menjadi favorit untuk berbuka puasa saat bulan Ramadan adalah Nasi Boranan. Makanan khas ini berasal dari Desa Kaotan, Kecamatan Kota. Hampir semua wanita di wilayah ini pandai membuatnya.
Ciri khas nasi boran adalah wadah atau tempat yang digunakan si penjual, yakni boran yang terbuat dari dari anyaman bambu. Sementara bumbu yang digunakan juga memiliki cita rasa yang berbeda dengan masakan lain.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Pantauan BANGSAONLINE.com, menjelang waktu berbuka puasa, para penjual nasi khas Lamongan itu sibuk melayani pembeli. Para pedagang nasi baronan itu ada di beberapa titik yakni di Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Basuki Rahmat, di sekitar Pasar Baru Lamongan, dan Jalan Panglima Sudirman.
Sukriyah, salah satu penjual nasi boranan di lingkungan Lamongan Plaza, Kamis (14/4/2022) mengatakan bahwa saat Ramadan omzetnya naik. Apalagi menjelang saat buka puasa, jumlah pembeli lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa.
"Kalau bulan puasa kita bisa laku hampir dua kali lipat dari hari biasa,sehingga jumlah porsinya ditambah lebih banyak," ungkapnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
(Seorang penjual nasi boranan sedang melayani pembeli)
Menurutnya, nasi baronan yang terdiri dari berbagai macam lauk misalnya sili, ayam, kutuk, bandeng, jeroan, telur, udang, tahu, tempe, dadar ditambah rempeyek, dan sayuran itu dijual dengan harga terjangkau. Untuk satu porsi Rp8.000 - Rp20 ribu. "Harganya cukup murah, tergantung lauk yang diminta, nanti harganya beda lagi," terangnya.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Farid, penikmat kuliner asal Bojonegoro mengaku dirinya sengaja datang ke Lamongan untuk mencicipi rasa khas nasi boranan saat berbuka puasa. "Nasi boranan yang hanya ada di Lamongan inilah yang membuat saya sangat tertarik mencicipinya," ungkapnya.
Menurutnya, selain harganya yang tergolong murah, cita rasanya sangat berbeda dibanding masakan lainya. "Setiap kali lewat Lamongan hampir dipastikan saya sempatkan mampir untuk menikmati nasi boranan yang memang hanya ada di Lamongan," pungkasnya. (qom/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News