Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, Wali Kota Surabaya Launching Program Dandan Omah

Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, Wali Kota Surabaya Launching Program Dandan Omah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat meresmikan program Dandan Omah.

Anah merupakan orang tua tunggal berusia 61 tahun dan harus tinggal serumah dengan 6 anggota keluarga. Juga, bersama satu anak, menantu, cucu dan cicitnya. Dengan luas 36 meter persegi, rumah Anah memang sudah tidak layak huni. Apalagi saat hujan turun, air langsung terjun bebas masuk ke dalam rumah.

Namun saat ini, Anah bisa tersenyum bahagia. Sebab, rumahnya mulai diperbaiki melalui program . “Alhamdulillah ini diperbaiki, saya berterima kasih diberi rezeki sama Allah melalui Pak," ujar Anah sembari meneteskan air mata bahagia.

Di tahun 2022, pemkot melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), memproyeksikan program dikerjakan lewat dua anggaran. Yang pertama, perbaikan 800 unit rumah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni Surabaya tahun 2022. Dan kedua, perbaikan 500 unit rumah melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Sementara untuk daftar usulan yang belum diperbaiki di tahun 2022, bakal dikerjakan pada tahun selanjutnya.

“Jadi 800 unit rumah itu dikerjakan APBD murni Surabaya tahun 2022. Sedangkan 500 unit rumah lainnya, rencananya dikerjakan menggunakan PAK,” kata Kepala DPRKPP Surabaya, Irvan Wahyudrajad.

Irvan memastikan, bahwa anggaran setiap unit rumah yang diperbaiki menggunakan besaran yang sama, yakni Rp 35 juta. Tak terkecuali para pekerja pada setiap unit rumah yang diperbaiki melibatkan 4 orang warga yang berasal dari kelurahan setempat. "Jadi Ini betul-betul swadaya masyarakat. Jadi kita hanya menyerahkan anggaran ke Tim KTPR. Kemudian, mereka yang mengerjakan,” ujar Irvan.

Tak lupa, mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya itu juga kembali mengimbau kepada camat dan lurah, apabila menemukan rumah warga yang tidak layak huni, agar bisa dilaporkan. Tentu saja laporan itu wajib didukung dengan data-data MBR dan kepemilikan yang sah atas lahan rumah. 

"Pak Wali Kota berpesan kepada camat dan lurah, apabila menemukan rumah yang tidak layak huni agar dilaporkan," jelas dia.

Menurut Irvan, paling banyak kerusakan rumah warga itu ada pada tembok keropos hingga atap bocor. Juga, kondisi elevasi lantai rumah yang berada di bawah jalan, sehingga menyebabkan banjir ketika turun hujan. 

"Kalau rumahnya tidak layak huni, maka penghuninya juga sulit untuk sehat. Jadi, sesuai visi misi Pak Wali Kota, kita harus menciptakan liveable city, kota yang layak huni," pungkasnya.

Di samping itu, kata Irvan, ada sejumlah outcome yang diharapkan melalui program padat karya tersebut. Yakni, dapat meningkatkan kualitas lingkungan hunian serta nilai ekonomi kawasan. Kemudian, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat berupa peningkatan jumlah kesembuhan beberapa penyakit seperti TBC, ISPA, DB dan sebagainya.

“Selain itu diharapkan pula dapat meningkatkan kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat melalui program padat karya. Juga diharapkan dapat meningkatnya gotong-royong dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kualitas hunian dan lingkungan sekitar,” urai Irvan. (ari/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO