SURABAYA (BANGSAONLINE.com) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang memimpin Musrenbang mengatakan, Musrenbang dan RKPD 2016 memperteguh Jatim siap dalam memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Akhir 2015. Musrenbang ini mempertegas bahwa Jatim siap dan optimis dapat bertarung pada pasar bebas Asean.
"MEA membuka koridor baru yang harus dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Jatim. Selain menjadi basis perdagangan, industri, investasi dan tenaga kerja ahli, Jatim juga terus membangun regulasi yang bisa memihak kepada kepentingan masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Hadapi MEA, Puluhan Tukang Becak di Kediri Belajar Bahasa Inggris
Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro yang hadir di acara tersebut memberi apresiasi pada Jatim yang menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jatim Tahun 2016. Apalagi, musrenbang ini melibatkan seluruh unsur yang ada.
Menurut Menkeu, Jatim adalah provinsi yang besar secara ekonomi dan penduduk. Jatim telah menjadi keterkaitan ekonomi terhadap daerah lain. Hal tersebut terlihat dari keterkaitan ekonomi Jatim dengan Indonesia Bagian Timur. Anggapan awalnya, Jakarta adalah provinsi yang memiliki keterkaitan dengan provinsi lain di Indonesia karena Jakarta adalah ibukota negara.
"Akan tetapi, setelah dilakukan perhitungan dan analisa mendalam, ternyata yang paling tinggi konektifitasnya ekonomi dengan daerah lain adalah Jatim,” papar Bambang, ketika memberikan sambutan Musrenbang dan RKPD di Ballroom Grand City Surabaya, kemarin (14/4).
Baca Juga: Seminar "Outlook Ekonomi 2016", Beber Persiapan Daerah untuk Hadapi MEA
Sekjen Kemendagri, Dr Ir Yuswandi yang juga hadir menjelaskan, Musrenbang mempunyai arti penting, karena seluruh pemangku kepentingan dapat berpartisipasi melakukan penajaman, penyelarasan, dan klarifikasi terhadap rencana program dan kegiatan pembangunan daerah yang disusun pemerintah daerah.
Diharapkan RKPD Tahun 2016 yang akan disepakati bersama dalam Musrenbang ini menjadi landasan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Staf Khusus Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bapenas Dr Sony Harry mengapresiasi kemajuan Jatim. Menurutnya, Jatim adalah provinsi yang sangat penting bagi Indonesia. Jatim sejak zaman Belanda merupakan uji coba segala macam kebijakan. “Jika Jatim berhasil, maka bisa dipastikan akan berhasil pula bagi Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasar Tradisional Sumenep belum Siap Bersaing di MEA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News