Hadapi MEA, UKM Lamongan Benahi Kemasan Produk

Hadapi MEA, UKM Lamongan Benahi Kemasan Produk Salah satu produk dari UMKM Lamongan.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Menghadapi pelaksanaan Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), Dinas Perdagangan, Industri dan koperasi (Disperindagkop) Kabupaten mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memperbaiki produk-produk mereka. Disperindag menekankan pelaku usaha harus memperbaiki kemasan produk agar dapat bersaing di pasar domestik hingga pasar internasional.

"Menghadapi pemberlakuan MEA 2016, maka produk kita harus mampu bersaing, salah satunya dimulai dari kemasan produk yang harus sesuai standar ASEAN," Kata Sekretaris Diperindagkop , sri Purwaningsih, Jumat (29/1).

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Dikatakan Sri Purwaningsih, pihaknya kini serius membantu para pelaku usaha, Disperindag melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pelaku UKM/UMKM agar mampu memberikan kemasan menarik pada hasil produknya. "Kami selalu minta agar pengemasan produk diperbaiki sehingga cantik dan menarik karena orang mau bayar mahal jika kemasannya menarik," kata dia.

Kemasan produk yang baik merupakan salah satu strategis pemasaran. Meskipun produk yang dihasilkan kualitasnya baik, jika tidak didukung kemasan yang menarik, maka bisa menurunkan nilai jualnya.

“Dengan inovasi yang baru, dan branding, dengan kemasan yang baik, serta promosi yang gencar, para pelaku UKM bisa menyasar konsumen di dalam dan luar negeri," tambah Khusnul Khotim, Kabid Perdagangan Disperindagkop .

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Namun demikian, sebelum hijrah dan bersaing di dalam negeri, Ia berharap para pelaku UMKM di konsentrasi untuk menyasar konsumen di dalam negeri, sekaligus bertarung menghadapi serbuan produk dari luar negeri.

“Bahwa peluang MEA bukan hanya di luar negeri, tapi sasaran regional bisa di raih oleh UMKM dengan memanfaatkan pasar dalam negeri yang begitu besar,” terangnya.

Khusnul Khotim menambahkan, sebelum menghadapi MEA, sebenarnya Disperindagkop Kabupaten sudah gencar melakukan pelatihan dan sosialisasi ke pelaku UMKM.

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

“Di ada 1500 lebih UMKM, yang mana UMKM tiap tahun kita laksanakan sosialisasi, pelatihan bagaimana menghadapi MEA tahun 2016,” pungkasnya

Berdasarkan catatan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Disperindagkop) , selama tahun 2015, UKM berhasil membukukan nilai ekspor sebesar Rp. 97.875.000.600. “Nilai ekspor tersebut naik sebesar 24,78 persen atau naik sekitar Rp 19 miliar,” pungkas dia. (qom/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO