NGANJUK (BANGSAONLINE.com) - Dwi Setiawan (1), putra semata wayang pasangan Wasis (45) dan Yati (40), warga Lingkungan Bulurejo Kelurahan Warujayeng mengalami keterlambatan pertumbuhan. "Jangankan berdiri untuk dudukpun dia harus diganjal" ungkap Yati.
Diduga, balita ini kekurangan asupan gizi, sejak dalam kandungan hingga dia tidak bisa tumbuh layaknya anak seusianya. Hal ini diakui ibunya. Sejak megandung, tidak pernah mendapat pengarahan dari bidan setempat. Sehingga untuk dapat menggunakan kartu Jamkesda yang diperolehnyapun tidak bisa. "Saya orang bodoh, tidak tahu harus berbuat apa," ujarnya, kepada wartawan (14/3).
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Wanita pengamen jalanan ini mengaku, tidak mampu membawa buah hatinya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, karena tidak memiliki biaya. Hasil yang diperoleh suaminya dari memelihara kambing pun, tidak akan mungkin untuk membiayai anak. "Jangankan untuk membawa si kecil ke rumah sakit, untuk makanpun kami sulit," ungkapnya.
Sebenarnya, ada niatan menjual rumah warisan. "Kalau rumah saya jual, lalu saya tinggal di mana," keluhnya.
Dengan kondisi anaknya yang seperti ini, keluarga miskin tetap berharap buah hatinya dapat tumbuh normal sebagaimana balita lain.
Baca Juga: Bersama Kiai Asep dan Ketua PWNU Jabar, Sekda Pemprov Jabar Bahas Pengangguran dan Kemiskinan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News