![Teken MoU dengan Forum Rektor Indonesia Jatim, Mensos Ajak Perguruan Tinggi Entaskan Kemiskinan Teken MoU dengan Forum Rektor Indonesia Jatim, Mensos Ajak Perguruan Tinggi Entaskan Kemiskinan](/images/uploads/berita/700/e69eb017cfcd12ad81230947c81fc035.jpg)
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) Saifullah Yusuf menandatangani MoU Kementerian Sosial (Kemensos) dan Forum Rektor Indonesia (untuk perguruan tinggi di Jawa Timur) bertempat di Graha Unesa, Senin (10/2/2025).
Mensos Saifullah Yusuf mengatakan bahwa dalam kesempatan tersebut pihaknya sengaja ingin menggandeng seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Jawa Timur dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Ikuti Rilis BPS soal Angka Inflasi Januari 2025 dan Hunian Hotel Desember 2024
"Bersama perguruan tinggi negeri-swasta se-Jawa Timur, kita ingin bergandengan tangan, berkolaborasi, bersinergi, serta saling memperkuat untuk pengentasan masalah kemiskinan. Dengan data dari BPS tadi, kita tidak perlu menyalahkan siapa pun," kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan ke depannya masalah pengentasan kemiskinan harus segera diatasi secara seksama.
Hal ini nantinya akan dibantu dengan penggunaan data yang terbaru, efektif, dan tepat sasaran.
Baca Juga: Wamentan Sebut Produksi Beras Nasional Tahun ini Diperkirakan Cukup
"Kita harapkan dalam tahun ini maupun paling lambat tahun depan, kemiskinan ekstrem menjadi nol persen. Dan nanti pada lima tahun yang akan datang, kemiskinan kita menjadi 5 persen," harapnya.
Gus Ipul mengaku sangat optimis terhadap target pengentasan kemiskinan tersebut. Untuk itu, pihaknya ingin semua orang mengambil peranannya masing-masing. Tidak hanya melulu urusan pemerintah daerah, tetapi juga menjadi urusan semua. Terutama bagi pihak perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Baca Juga: Respons Cepat Tim BPBD Jatim Bantu Pencarian dan Evakuasi Korban Longsor di Jombang
"Kita ingin ego sektoral seperti jalan sendiri-sediri itu dihilangkan. Dan, supaya langka-langkah kita itu terukur berdasarkan suatu kajian akademis, maka kita ingin mengajak perguruan tinggi di wilayah-wilayah mereka berada," ungkapnya.
Pihaknya mnginginkan adanya kampung-kampung yang digarap secara bersama-sama Kementerian Sosial (Kemensos) seta kementerian-kementerian yang lain serta pemerintah daerah. Tentunya dengan menggandeng perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di daerah masing-masing.
Saat disinggung terkait penyaluran bansos dan lain-lain, Gus Ipul menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada suatu permasalahan.
Baca Juga: BPS Sebut Harga Cabai Rawit Nasional Masih di Atas Acuan
Pihaknya menegaskan kalau memang diperlukan adanya suatu penambahan maka akan ditambah oleh Pemerintah RI.
"Ini merupakan arahan dari Presiden (Prabowo Subianto). Tapi kan sekarang masih dalam proses penuntasan data. Nanti kalau datanya sudah selesai, artinya lebih sesuai dengan kenyataan, setiap 3 bulan kita ambil," jelasnya.
"Mohon maklum ya, bisa jadi nanti ada yang dapat bansos di triwulan pertama, di triwulan kedua tidak dapat. Karena kita terus melakukan pemutakhiran data. Jadi, yang eror-eror itu kita atasi sehingga pensasarannya itu tepat sasaran," tandasnya. (ari/van)
Baca Juga: Ini Pesan Pj Gubernur Adhy saat Hadiri PelantikanBPD HIPMI Jatim periode 2025-2028
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News