BANDUNG, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu), melakukan silaturahim dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat Herman Suryatman. Acara silaturahim itu berlangsung di rumah dinas Sekda Herman Suryatman di Bandung Jawa Barat, Kamis (23/5/2024).
Dalam rombongan Kiai Asep tampak Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, Ketua PW Pergunu Jawa Barat Dr Saepulloh, Guru Besar UINSA Surabaya Prof Dr Abdul Halim, sejarawan dan Guru Besar UPI Bandung Prof Agus Mulyana, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE M. Mas’ud Adnan dan yang lain.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Herman Suryatman mengaku sangat bangga kedatangan dua tokoh sekaligus ulama. Yaitu kiai Asep Safuddin Chalim dan Kiai Juhadi Muhammad. Karena, kata Herman, dirinya bisa berbagi dan menggali tentang pengalaman mengelola pemerintahan.
“Terutama saya sendiri banyak menggali kearifan dan pengalaman beliau-beliau, tentang dalam tata kelola pemerintahan,” kata Herman Suryatman seusai pertemuan.
Menurut dia, ke depan Jawa Barat punya pekerjaan rumah sangat berat. Terutama untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran yang masih cukup tinggi.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Sekedar informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Jawa Barat tertinggi dibanding Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada Maret 2023 ada sekitar 3,88 juta penduduk miskin di Jawa Barat. Proporsi penduduk miskin itu mencapai 7,62% dari total populasi provinsinya.
Begitu juga angka pengangguran. Menurut BPS Jawa Barat, pada Februari 2024 angka pengangguran terbuka mencapai6,91% atau 1,79 juta orang. Sebelumnya bahkan sempat menyentuh angkat 2 juta jiwa.
“Ternyata tidak bisa hanya mengandalkan logika pemerintahhan, harus ada spiritualitas pmerintah,” kata Herman Suryatman.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Karena itu Herman Suryatman sangat senang ketika Kiai Asep dan Kiai Juhadi silaturahim sekaligus membahas tentang upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Menurut dia, umara dan ulama perlu bahu membahu untuk membangun Jawa Barat ke depan.
Kepada BANGSAONLINE, Kiai Asep mengatakan bahwa salah satu penyebab pengangguran dan kemiiskinan adalah faktor kesempatan kerja yang langka dan pendidikan yang rendah.
Karena itu Kiai Asep yang sukses mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur mengaku mulai memikirkan kemajuan pendidikan Jawa Barat.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Bahkan Kiai Asep dalam beberapa tahun ini telah mengembangkan Pesantren Amanatul Ummah 02 di Leuwimunding Malalengka Jawa Barat.
“Semua santri atau siswa saya gratiskan,” kata Kiai Asep yang kini memiliki sekitar 13.000 santri. Bahkan santtri lulusan Amanatul Ummah banyak diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan luar negeri. Diantaranya di Mesir, Maroko, Rusia, Jerman, Malaysia, Tunisia, Singapura, China, dan beberapa negara lainnya.
Pantauan BANGSAONLiNE, santri Kiai Asep di Universitas Al-Azhar Mesir saja kini mencapai 400 santri lebih.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Menurut Kiai Asep, Amanatul Ummah 02 di Leuwimunding Majalengka memiliki Madrasah Aliyah Unggulan yang lulusannya diupayakan diterima di PTN lewat program beasiswa.
“Semua kita upayakan beasiswa. Target saya mereka masuk kedokteran,” kata putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI asal Cirebon yang tahun lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Jika tak lolos, kata Kiai Asep, mereka bisa kuliah gratis di Universitas KH Abdul Chalim (UAC) di Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep memang dikenal sebagai ulama kaya raya yang banyak memberikan beasiswa ke anak-anak muda NU.
Baca Juga: Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Batu, BPS: Laki-laki Lebih Tinggi dari Perempuan
Bahkan Kiai Asep juga memberikan beasiswa ke calon mahasiswa luar negeri. “Sekarang banyak anak-anak dari Philipina, Thailand, Afganistan, Vietnam, Sudan dan negara lain kuliah di Universitas di Universitas KH Abdul Chalim,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE. Universitas KH Abdul Chalim berada di bawah naungan Amanatul Ummah.
Menurut Kiai Asep, mahasiswa dari Jawa Barat juga banyak yang sudah mendapat beasiswa.
“Semua mereka beasiswa, gratis. Baik S1, S2 dan S3,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Sementara Kiai Juhadi Muhammad berharap pengangguran dan kemiskinan di Jawa Barat segera bisa diatasi. Menurut dia, pemerintah Jawa Barat perlu bersinergi dengan ulama.
"Kami berhadap rakyatnya sejahtera, pengangguran dan kemiskinan berkurang. itu harapan dari WNU Jawa Barat," kata Kiai Juhadi Muhammad.
Tampaknya Kiai Asep memang menjadi penerus perjuangan abahnya, Kiai Abdul Chalim yang dikenal sebagai ulama tulus tanpa pamrih.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Sekedar informasi, Kiai Abdul Cahlim dimakamkan di Leuwimunding Majalengka. Sejak ditetapkan sebagai pahlawan nasional banyak warga berziarah Jawa Barat.
Rencananya dalam waktu dekat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan melakukan groungbreaking untuk menjadikan kawasan makam Kiai Abdul Chalim sebagai destinasi wisata religi.
Kiai Asep dan abahnya, Kiai Abdul Chalim, memang semakin dirasakan manfaatnya oleh warga Jawa Barat. Terutama warga Majalengka dan Leuwimunding.
Tak aneh, jika para tokoh Jawa Barat, termasuk Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, sangat mendukung ketika Kepala Dinas Sosial Iwan Dirwan dan jajarannya mengusulkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan. Bahkan mulai pejabat tingkat kepala desa, camat, kabupaten dan gubernur mendukung.
Pada November 2023 Kiai Abdul Chalim benar-benar ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News