PASURUAN, BANGSAONLINE.com - H Muzammil Syafi'i angkat bicara menanggapi mulai munculnya tokoh-tokoh yang digadang sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan. Ia mengingatkan agar para bakal calon tidak mengutamakan uang sebagai modal maju menjadi calon kepala daerah.
"Bedakan niat berjuang jadi pemimpin atau mau dagangan," kata pria yang pernah menjabat Wakil Bupati Pasuruan ini kepada BANGSAONLINE.com di kediamannya, RM Palm Resto, Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (09/05/2022).
Baca Juga: Paslon Mudah Bakal Gelar Festival Seni Budaya 1.000 Banteng Berot di Desa Tejowangi
Menurutnya, figur pemimpin yang baik adalah yang mempunyai jiwa perjuangan ikhlas, berpikir intelektual, inovator, serta mempunyai kepedulian sosial tinggi. Baru kemudian ditunjang dengan kemampuan uang yang berkecukupan.
"Jadi, uang itu bukan modal utama untuk jadi pemimpin. Percuma mengutamakan uang tapi visi misinya gak jelas. Giliran jadi, hitung-hitungan untung rugi, tidak seperti itu. Kalau modelnya begitu lak (kan) dagangan namanya," ungkap Muzammil yang kini menjabat Ketua Fraksi Nasdem DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Di sisi lain, pernyataan Muzammil ini juga ditanggapi salah satu Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan. Ia justru menilai uang adalah modal utama bagi seseorang yang hendak mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Baca Juga: PKB Gelar Konsolidasi Pemenangan Paslon Luman dan Mudah di Pasuruan
"Endi seng duwek e akeh, yo nyalon N1 (mana yang uangnya banyak, ya nyalon N1 (nopol Bupati Pasuruan)," cetusnya.
Menurutnya, wajar jika tokoh yang mempunyai modal uang lebih banyak maju sebagai calon bupati, ketimbang calon wakil bupati. , secara otomatis kewalahan dikarenakan yang calon bupati bergantung kepadanya. Dengan demikian, dia beranggapan bahwa siapa yang mempunyai uang banyak, dia harus menjadi calon bupatinya.
"Dikumpulkan bareng duwek e, endi sing paling akeh, yoiku kudu seng dadi calon bupatine (dikumpulkan bersama, siapa yang paling banyak uangnya, dia yang jadi calon bupatinya)," jelas pria yang masih aktif di legislatif ini. (afa/ari)
Baca Juga: GERTAP Desak KPU Usut Dua Anggota PPS yang Diduga Teken Kontrak Politik dengan Cabup Pasuruan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News