PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan menyoroti ambruknya atap ruang guru SDN 1 Gempol. Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan dinilai lemah dalam pengawasan dan inventarisir aset-aset sekolah.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaeni. Ia menyayangkan peristiwa ambruknya SDN 1 Gempol. Menurut dia, kasus ini akibat ketidaktahuan dinas terhadap kondisi fisik sekolah-sekolah di Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga: Unggul 3-0, Persekabpas Menang Walkover dari Persipani
Menurut politikus PKS itu, hal tersebut harusnya bisa diantisipasi sejak dini jika dispendik teliti dan punya data konkret terhadap kondisi bangunan sekolah di Kabupaten Pasuruan.
Kalau ada data fisik jelas, lanjut Zaeni, sekolah dengan kategori rusak berat bisa segera dimasukkan ke dalam usulan sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) dan masuk skala prioritas usulan pembenahan di APBD II.
"Jangan-jangan ada banyak sekolah lagi yang kondisinya lebih memprihatinkan daripada sekolah tersebut (SDN 1 Gempol). Dewan akan mendukung penuh penambahan porsi anggaran di dinas pendidikan untuk perbaikan sekolah-sekolah formal yang beberapa tahun belakangan dianaktirikan dalam alokasi penganggaran oleh pemda," paparnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Mendadak Rombak AKD, Muchlis: Catatan Buruk Sepanjang Sejarah
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dispendik Kabupaten Pasuruan, M Solihin, mengakui SDN 1 Gempol sempat sudah mengajukan usulan pembangunan. Namun, kegiatan rehab fisik tidak bisa dilakukan tahun ini karena proses usulan tidak bisa langsung ditindaklanjuti pada tahun berjalan.
"Kita sudah menerima usulan rehab dari pihak sekolah SDN 1 Gempol. Hanya saja pembangunan tidak bisa dilakukan tahun ini, dan kasus ini akan dikomunikasikan ke pimpinan dulu," kata Solihin.
Sementara pemerhati pendidikan di wilayah Gempol, Sudarto, meminta kasus ambruknya SDN 1 Gempol menjadi perhatian serius Pemkab Pasuruan, dalam hal ini kepala daerah. Sebab, dampak dari ambruknya bangunan tersebut sangat mengganggu aktivitas belajar siswa.
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
"Mereka jadi tidak nyaman dan merasa khawatir saat proses belajar-mengajar berlangsung. Ini butuh perhatian serius, pemkab harus hadir mengambil sikap. Jangan menunggu kerusakan yang lebih parah lagi," ucap Sudarto. (bib/par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News