LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menanggapi target pemerintah yang menyebut permasalahan stunting mencapai 14 persen pada 2024. Ia optimis, pihaknya dapat mencapai target tersebut.
Sebagai upaya terkait, Kabupaten Lamongan telah membentuk tim pendamping keluarga dan terdiri dari 1.036 tim atau 3.108 orang (Bidan Desa, Tim Penggerak PKK, dan Kader KB). Tiga Aktor ini menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan dan mensukseskan program pendamping keluarga.
Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi
“Kita masih mempunyai optimis target tahun 2024 ini 14 persen bisa kita gapai. Ini semua kita mulai dengan optimis, karena kita bisa hebat karena dimulai dengan adanya sebuah optimis,” kata Bupati Yuhronur usai mengikuti mengikuti Apel Siaga Tim Pendampingan Keluarga secara virtual, Kamis (12/5/2022).
Keyakinan itu bukan hal yang muluk-muluk, melainkan sesuatu yang harus dan bisa digapai dengan berkolaborasi dan bekerja sama untuk dapat mencapainya. Bupati berujar, gabungan dari berbagai unsur itu menunjukkan pemerintah tidak mungkin dalam menangani permasalahan stunting sendiri.
“Ini tugas kita bersama bukan hanya tugas BBKBN, Dinas Kesehatan, tapi ini pekerjaan kita semua. Bahkan bukan hanya dari pihak-pihak yang hadir saat ini, tapi dengan berbagai sektor lainnya. Karena, sebenernya semuanya bisa menunjang stunting ini, untuk mendapatkan kualitas yang diharapkan yaitu 2024 indonesia generasi emas, bebas dari stunting,” paparnya.
Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Lamongan, Fida Nuraida, menyatakan tim pendamping keluarga telah melaksanakan pertemuan maupun pelatihan. Sebagai tindak lanjut yang dilaksanakan, PPKB Lamongan akan menggelar apel dalam waktu dekat.
“Kami ingin tim pendamping keluarga ini, promotif dan inventif untuk pencegahan stunting. Dengan di mulai 3 bulan sebelum pernikahan. Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada camat-camat, bahwa mereka yang akan menikah 3 bulan sebelumnya harus sudah lapor ke KUA. Dimana setelah mereka lapor mereka akan nelakukan pengisian dalam aplikasi, yang namanya aplikasi elsimil (aplikasi elektronik siap nikah dan hamil),” urai Fida
Walau apel siaga baru saja digelar, Kabupaten Lamongan sudah menjalankan tim pendamping keluarga dengan calon pengantin (catin) di sejumlah kecamatan. Karena pelaksanaannya berbasis aplikasi, pengisian, pendampingan dan pengontrol, tim penggerak bakal mendapat insentif pulsa sebesar Rp100 ribu per bulan selama satu tahun yang dibagi menjadi 3 orang.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru
“Ini semua dilakukan dalam rangka untuk menanggulangi percepatan stunting. Yang secara nasional ditargetkan 14 perse tahun 2024. Di tahun ini Lamongan tercatat terdapat 20,3 persen. Dari kecamatan-kecamatan juga sudah membentuk SK TPPS, percepatan stunting, dan ini juga sudah sampai juga ke SK TPPS tingkat Desa, jadi SK-SKnya sudah lengkap,” kata Fida. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News