LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan BPBD setempat melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Guming, Kecamatan Tikung, Jumat (13/5/2022). Penyemprotan ini dilakukan setelah ditemukannya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit puluhan sapi di Kota Soto.
“Penyemprotan ini untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit kuku dan mulut yang sementara ini melanda Lamongan, khususnya di wilayah Tikung sudah terindikasi ada di Desa Balongwangi ada beberapa ekor sapi yang telah terkena penyakit kuku dan mulut,” kata Kepala Disnakeswan Lamonngan, Wahyudi.
Baca Juga: Disnakeswan Lamongan Bakal Maksimalkan Keberadaan Puskeswan
Ia menuturkan, Disnakeswan Lamongan menyemprot 150 liter cairan disinfektan yang dicampur dengan 300 liter air. Cairan itu disemprotkan ke lapak, lantai, dan sejumlah fasilitas di pasar hewan juga rumah potong hewan (RPH) di Lamongan.
Selain itu, Wahyudi yang didampingi Direktur Perumda Pasar Lamongan, Suhartono, dan Kepala BPBD Lamongan, Gunadi, juga mengimbau kepada para pedagang hewan ternak untuk ikut menjaga kebersihan hewan serta kandang.
"Ini sebagai upaya untuk mencegah tersebarnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Untuk itu peternak harus melakukan pengobatan dan melaporkan kepada petugas jika diketahui ada gejala pada ternaknya," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Dispaperta Sidoarjo Temukan 3 Sapi Terinfeksi Virus PMK di Pedagang Hewan Kurban
Saat ini, lanjut Wahyudi, ada sebanyak 225 ekor sapi di Lamongan yang terpapar PMK dan hampir separuhnya sudah sembuh, yang mati hanya 5 ekor saja. "Yang sembuh sudah ada 50 persen dan angka kematianya juga hanya 5 ekor saja, Mudah-mudahan PMK ini segera berakhir," tuturnya.
Dokter hewan Puskeswan Pasar Hewan Gumining, Hendra, menyebut pihaknya terus melakukan penyemprotan di sejumlah pasar hewan dan pengawasan di RPH yang ada di Babat, Pucuk, juga Lamongan kota.
"Selain kepada para peternak, kita juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada para pedagang," kata Hendra.
Baca Juga: 21 Ekor Sapi Mati Mendadak, DKKP Kabupaten Kediri Lakukan Rapid Test
Agenda tersebut juga dihadiri Dinas Peternakan Jawa Timur, juga dari Dinas Kesehatan, BPBD dan Muspika Kecamatan Tikung. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News