Gelombang Tinggi, BMKG Tuban Minta Nelayan Waspada saat Melaut

Gelombang Tinggi, BMKG Tuban Minta Nelayan Waspada saat Melaut Seorang petugas sedang memantau gelombang laut di pesisir Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Cuaca ekstrem masih terjadi di laut utara Kabupaten Tuban. Tinggi gelombang di Laut Jawa bisa mencapai 2,5 meter.

Untuk itu, Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban meminta masyarakat pesisir dan nelayan untuk waspada dan berhati-hati saat melaut. Selain itu, warga diminta selalu meng-update informasi dari terkait prakiraan cuaca.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

“Masyarakat dan nelayan harus tetap waspada dan memperhatikan informasi dari BMKG. Sebab, tinggi gelombang di perairan utara Tuban dan Lamongan bisa mencapai 2,5 meter,” ujar Kepala BMKG Kelas 3 Tuban Zem Irianto, Selasa (24/5/2022).

Akibat tingginya gelombang laut itu, mengakibatkan di sepanjang pesisir utara Tuban. Sejumlah desa dan kelurahan yang terletak di pesisir pantai tergenang. Selain itu, sejumlah fasilitas umum dan lokasi wisata juga mengalami kerusakan akibat terbangun ombak.

"Kita sudah mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat secara umum melalui akun-akun media sosial ," imbuhnya.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

Kalaksa Sudarmaji mengatakan, beberapa desa terdampak di antaranya Desa Gadon Tambakboyo, Desa Sugihwaras Jenu, serta Kelurahan Karangsari dan Kingking, Tuban.

"Banjir rob terjadi mulai pagi sampai petang. Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan kerusakan fatal," imbuhnya.

Pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait rumah warga yang terdampak . Penanganan sementara dilakukan dengan membuat tanggul penahan ombak yang terbuat dari karung sak dan diisi pasir.

Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm

"Untuk sementara kita bersama warga membuat tanggul darurat guna mencegah air laut masuk ke pemukiman," imbuhnya.

Lebih lanjut, penanganan jangka panjang akan bekerja sama dengan BBWS untuk pembuatan tanggul penahan ombak permanen sepanjang 48 kilometer. “Hal ini melihat urgensi yang ada di lapangan, jadi penahan ombak sudah sangat dibutuhkan,” tutupnya. (gun/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO