SURABAYA (BANGSAONLINE.com) - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi, menyayangkan terjadinya tindak kekerasan yang menimpa mantan Deputi Sekjen PSSI, Saleh Ismail Mukadar. Apapun permasalahannya, dia minta aparat penegak hukum mengusut tuntas kejadian itu.
"Sebagai warga masyarakat, saya melihatnya itu sebagai perbuatan main hakim sendiri yang tidak bisa dibenarkan dalam kerangka NKRI, apapun alasannya. Aparat negara, dalam hal ini petugas kepolisian, harus tidak mentolerir perbuatan seperti itu," kata Kusnadi, Jumat (17/4).
Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden
Diberitakan, tindak kekerasan yang menimpa Saleh Mukadar terjadi dalam acara diskusi yang diadakan SBO TV, bertajuk ‘Sepakbola Surabaya Dalam Bahaya’, Kamis (16/4/ 2015) malam. Saat acara berlangsung secara live, beberapa orang menerobos masuk ke arena diskusi. Salah seorang dari para penerobos itu menampar wajah Saleh yang tengah menyampaikan pendapatnya.
Menurut Kusnadi, polisi tidak bisa membiarkan tindakan main hakim sendiri itu. Apalagi, katanya, perbuatan tersebut disaksikan banyak pemirsa televisi, karena saat kejadian berlangsung, acara itu disiarkan secara live.
Oleh karena itu, tambah Kusnadi, sebagai warga masyarakat, sebagai kader partai, dan sebagai pengurus partai, dia mengimbau penegak hukum untuk memproses kejadian itu sampai tuntas. "Sehingga di masa mendatang hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi," harap pria yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
Baca Juga: Stadion Pogar Bangil Semrawut, Ketua Askab PSSI Kabupaten Pasuruan Pindah Lokasi Piala Soeratin 2024
Sementara itu, pelaku penganiayaan terhadap Saleh Mukadar sudah terindifikasi. Bahkan pelaku yang bernama Nurdin Longgari itu sudah menyerahkan diri ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jatim. Sampai berita ini dibuat pelaku yang tercatat sebagai anggota Ormas Pemuda Pancasila itu masih menjalani pemeriksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News