TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban mencatat sebanyak 684 ekor sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari jumlah tersebut, 6 ekor sapi mati akibat kasus PMK.
Kepala Bidang Peternakan DKPPP Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati menjelaskan, kasus PMK di Tuban terus bertambah. Untuk itu, sebagai upaya pengendalian dan penanggulangan PMK, pemkab memutuskan menutup sejumlah pasar hewan.
Baca Juga: Dukung Pemberantasan Narkoba, Pemkab Hibahkan Dana Rp250 Juta kepada BNN Kabupaten Tuban
"Pemkab Tuban resmi menutup tiga pasar hewan, yaitu Pasar Hewan Jatirogo, Tuban, dan Kerek sebagai upaya penanggulangan PMK," jelas Pipin.
Ia melanjutkan, pihaknya meminta setiap pengelola pasar untuk menghentikan operasional selama dua minggu. Sebab, penularan PMK terjadi dengan cepat melalui berbagai macam media, termasuk manusia.
"Meskipun penyakit ini tidak menular pada manusia, tetapi manusia bisa menjadi media penyebar virus dari hewan satu ke hewan lainnya. Jika kasusnya mereda, kemungkinan akan dibuka kembali,” tuturnya.
Baca Juga: Cegah PMK Bareng Kwarda Pramuka, BPBD Jatim Lakukan Penyemprotan di Balongpanggang Gresik
Pipin mengingatkan, penyebaran virus PMK bisa mencapai 100 persen dan penyebarannya hampir menyeluruh di Tuban. Penularannya bisa lewat angin, alas kandang yang terkontaminasi, hingga terbawa manusia. Sehingga, peternak harus membatasi interaksi dengan ternak yang sakit.
“Jika terlalu banyak interaksi, manusia yang berada dalam kandang, peluang penyebaran virus akan semakin besar,” ungkapnya.
Namun begitu, peternak harus memastikan kebersihan kandang agar tetap steril dan melakukan disinfeksi secara mandiri menjadi langkah pencegahan paling efektif.
Baca Juga: Kejari Tuban Awasi Pendistribusian dan Penjualan Pupuk Subsidi
Selain itu, peternak agar tidak menyembunyikan ternaknya yang sakit. Jika terdapat gejala yang mengarah ke PMK, segera melapor ke petugas setempat. Sebab, PKM bisa disembuhkan.
“Saya menyadari peternak khawatir, yang penting jangan ke kandang hewan yang sakit. Jika memang harus pakai APD, agar tidak jadi pembawa virus,” tegasnya. (gun/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News