
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Polisi menggerebek sebuah rumah kos di Desa Ngampelsari, Candi, Sidoarjo terkait dugaan praktik prostitusi online anak di bawah umur.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi telah mengamankan 3 orang pelaku eksploitasi anak di bawah umur beserta barang bukti handphone.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Bongkar Dua Gudang Sindikat Pengoplos Isi Tabung LPG
KM, warga sekitar rumah kos membenarkan jika sempat ada kabar yang beredar bahwa rumah kos itu digrebek polisi karena dijadikan tempat prostitusi.
"Iya, sempat dengar kalau ada yang ditangkap di situ karena kasus prostitusi online anak di bawah umur," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (1/6/2022).
Menurutnya, rumah kos tersebut telah lama jadi buah bibir warga lantaran dianggap bebas dan banyak keluar-masuk tamu yang bukan penghuni kos.
Baca Juga: PN Sidoarjo Eksekusi Aset PT KAI
"Sudah lama jadi buah bibir warga kalau kos itu sering dibuat begituan (prostitusi)," terangnya.
Dari informasi yang dihimpun, modus operandi yang dilakukan para joki yaitu dengan mengajak customer-nya berkenalan dengan anak melalui media sosial.
Bahkan, (LL) sebagai joki atau mucikari menawarkan pelayanan anak pada customer-nya dengan tarif ratusan ribu rupiah sekali kencan, terhitung dengan biaya sewa kamar kos.
Baca Juga: Sidang Kasus Sabu 30 Kg: Bos Ekspedisi Ngaku Tak Tahu Isi Barang, Terdakwa: Saya Lapor Atasan
Dua lelaki hidung belang (NS) dan (SH) serta mucikari (LL) diamankan polisi di rumah kos tersebut. Penangkapan dilakukan dalam kurun waktu yang berbeda antara satu sama lain.
Kasubsi PIDM Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono membenarkan jika pihaknya telah melakukan penggerebekan rumah kos yang diduga menjadi tempat prostitusi anak tersebut. "Iya mas, benar. Masih proses lebih lanjut," singkatnya. (cat/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News