Ratusan Kades di Gresik Dikumpulkan, Diproteksi dari Gerakan ABS

Ratusan Kades di Gresik Dikumpulkan, Diproteksi dari Gerakan ABS Ratusan kepala desa beserta istri ketika berkumpul di Purnama Hotel, Batu. (syuhud/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan Kades (kepala desa) resah dengan gerakan yang dilakukan Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Gresik, Kristiono, yang ditengarai kuat jelang berlangsungnya Pilkada (pemilu kepala daerah) bulan Desember 2015 mendatang mulai terjun ke politik praktis. Caranya, Kristiono melakukan mobilisasi kades melalui gerakan ABS (Asal Bukan Sambari).

Kristiono berdasarkan pengakuan beberapa kades, mengajak agar kades ikut gerakan ABS pada Pemilukada bulan Desember 2015, mendatang. Kristiono tidak mempersoalkan siapa yang akan terpilih pada Pemilukada mendatang, asalkan bukan Sambari Halim Radianto.

Bahkan, Kristiono berdasarkan pengakuan sejumlah kades telah memersiapkan diri untuk menjadi Cawabup (calon wakil bupati) untuk mendampingi cabup yang bakal bertarung pada Pemilukada Desember 2015, mendatang.

"Memang betul Kristiono baru-baru ini melakukan pertemuan di Sidayu. Tapi, anehnya dalam pertemuan itu backdrop yang dipasang bukan Sambari-Qosim (bupati-wabup), tapi Cabup PKB, Jazilul Fawaid," kata kepala desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujungpangkah, Sandi disela-sela ikuti pertemuan kepala desa se Kabupaten Gresik, di Purnama Hotel, Batu (19/4).

Menurut Sandi, gerakan Kristiono untuk mobilisasi kepala desa agar mendukung cabup dan cawabup itu sangat tidak dibenarkan. Apalagi, Kristiono telah jelas-jelas mengajak sejumlah kepala desa untuk ikut gerakan ABS (Asal Bukan Sambari). Sebab, merujuk UU (Undang-Undang) Nomor 23 tahun 2014, tentang Pemda (Pemerintah Daerah), dan Undang-Undang Desa Nomor 06 tahun 2014, tentang Desa, bahwa kepala desa tidak boleh terjun ke politik praktis. 

"Kan dilarang kades lakukan gerakan dukung mendukung. Karena itu, kami selaku kades berkali-kali mengingatkan yang bersangkutan. Kalau tidak bisa diingatkan, kami akan mengambil sikap," jelas Sandi.

Kepala Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas, Almua mengaku, juga pernah diajak Kristiono untuk ikut gerakan ABS pada Pemilukada bulan Desember 2015 mendatang. Namun, ajakan itu oleh Almua tidak digubris. "Ya betul, saya beberapa hari yang lalu diajak Kristiono untuk ikut ABS. Tapi, tidak saya gubris," kata Almua.

Dia juga mengaku mendengar, kalau Kristiono berencana akan mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati. Namun, keinginan Kristiono itu oleh beberapa kepala desa ditanggapi dingin. "Duwe duwek piro Kristiono arep nyalon cawabup (punya uang berapa Kristiono mau nyalon cawabup)," cetusnya.

Sementara Kepala Desa Kembangan Kecamatan Kebomas, Ngadimen saat ditanya wartawan soal ajakan Ketua AKD, Kristiono dalam gerakan ABS, mengaku memang pernah ada ajakan seperti itu. Namun, wakil ketua AKD itu tidak banyak mau berkomentar. "Sampean kok tahu saja kabar itu," kata Ngadimen singkat.

Gerakan Ketua AKD Kabupaten Gresik yang melakukan mobilisasi kades untuk ikut gerakan ABS memantik reaksi keras dari pembina AKD Kabupaten Gresik, Bambang Adi Pranoto. Dia mengaku sangat menyayangkan gerakan Kristiono itu. Sebab, gerakan itu bisa memecah belah keutuhan kepala desa yang ada di Kabupaten Gresik. "Tidak boleh dibiarkan terus menggelending gerakan Ketua AKD itu. Makanya, harus kita proteksi," kata Bambang.

Salah satu cara untuk memproteksinya, lanjut Bambang, pihaknya telah lakukan komunikasi dengan ratusan kepala desa yang ada di Kabupaten Gresik. Kades-kades itu diminta agar tidak mengikuti gerakan Kristiono. Sebab, bisa memecah belah keutuhan dan kesolidan kades di Kabupaten Gresik. 

"Dulu saya yang memberangkatkan Pak Kristiono untuk menggantikan posisi saya menjadi ketua AKD Gresik. Kok dia sekarang seperti ini. Tindakan ini tentu tidak bisa dibiarkan," jelas Bambang.

Bahkan, Bambang, Jumat (17/4) telah mengumpulkan puluhan kepala desa beserta perangkatnya di Purnama Hotel, Batu. Pertemuan tersebut merupakan tahap awal untuk kades yang ada di wilayah Kecamatan Kebomas dan Gresik. "Tujuannya, untuk memproteksi gerakan Ketua AKD agar tidak menyeret-nyeret kades ke ranah politik praktis," pungkasnya.

Sementara Ketua AKD Kabupaten Gresik, Kristiono saat diklarifikasi soal gerakan ABS serta rencana dirinya yang akan maju menjadi cawabup mendampingi Cabup PKB, Jazilul Fawaid tidak mau berkomentar banyak. "Sampean dapat berita itu dari mana," kata Kristiono.

Namun, Kristiono buru-buru melanjutkan perkataannya. "Biarkan mengalir dengan sendirinya. Nanti, kita lihat saja," pintanya.