PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Pamekasan ikut meramaikan even bertajuk Festival Budaya Nusantara, yang diikuti oleh berbagai daerah yang ada di Indonesia. Mulai dari Banyuwangi, Jembrana, Tanjung Pinang, Situbondo, Lumajang, dan Pamekasan. Even yang berlangsung dua malam dari tanggal 1-2 Juni lalu ini digelar di Taman Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur.
Pamekasan hadir dengan ragam kekayaan budayanya, di antaranya dengan lembaran kain batik tulis khas Pamekasan melalui penampilan fashion show batik dan berkolaborasi dengan tarian berjudul "Bhunganah Ateh" yang menggambarkan semangat dan senangnya wanita Madura saat bulan purnama tiba. Biasanya mereka akan bercengkrama di bawah sinar rembulan dengan menghabiskan waktu semalaman.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka acara tersebut mengatakan bahwa ekspresi kebudayaan merupakan manifestasi dari upaya menjaga Pancasila. Dari budaya tersebut menjadi wadah untuk saling mengenal satu sama lain.
“Jadikanlah budaya sebagai sarana mempersatukan bangsa Indonesia. Bukan justru membuat pecah belah. Inilah manifestasi dari sila ketiga, Persatuan Indonesia,” ungkap Bupati Ipuk.
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
Kepala Disporapar Kabupaten Pamekasan yang diwakili Kabid Pariwisata R. Moh Zahri, SSTP, MSi menjelaskan bahwa tujuan mengikuti even itu adalah untuk ikut memeriahkan agenda tahunan dari daerah Banyuwangi, serta momen menampilkan berbagai ragam kebudayan dan batik tulis khas Kabupaten Pamekasan yang sudah merambah pasar nasional maupun internasional.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan program Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui batik tulis.
"Melalui kegiatan ini, kami harap eksistensi budaya lokal utamanya di bidang tari tradisional dan batik Pamekasan dapat dikenal lebih banyak lagi oleh masyarakat luas dan kegiatan ini dapat menjadi bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan perekonomian daerah," tutur Zahri kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (08/06/2022).
Baca Juga: Sambangi Pasar Baru Lumajang, Khofifah Janji Lanjutkan Zakat Produktif untuk Usaha Ultra Mikro
Dalam Festival Budaya Nusantara tersebut diawali dengan seni musik karawitan tabung dari Jembrana, Bali. Aransemen berjudul Manakala itu berhasil menghentak pengunjung yang memadati pelataran panggung Taman Blambangan. Disusul kemudian dengan tari pembuka Panca Warna dari Banyuwangi.
Tari Puspawresti dari Jembrana menyambung pertunjukan. Dirangkai pula dengan tari bertajuk Arume Kembang Gumitir yang mengkreasikan antara Tari Topeng, Rodat, hingga Tari Maju Rampak persembahan dari Kabupaten Lumajang. Kemudian disusul dengan tari Kepodang Emas dari Banyuwangi yang melukiskan tentang kerukunan.
Baca Juga: Kampanyekan Paslon Indah-Yudha, Repnas Lumajang Bagikan Ikan Tongkol Gratis ke Pedagang
Sementara Kabupaten Pamekasan dengan Tari Bunganah Athe yang juga disisipi dengan Pamekasan Culture Show yang memamerkan aneka ragam batik tulis itu mendapat sambutan yang meriah dari para undangan yang hadir dalam even untuk memperingati Hari Lahir Pancasila di Banyuwangi.
Sedangkan Kabupaten Situbondo sendiri menampilkan Tari Landhung alias Layar Pendhalungan. Tari ini menggambarkan tentang pedoman hidup masyarakat Situbondo yang berkultur Jawa-Madura.
Kemudian, ditutup dengan tari dan aransemen musik berjudul Loloan Tari yang diberi judul Balingi ini digarap secara kolaboratif oleh seniman Bali dan Banyuwangi. (dim/ari)
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News