MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 11.048 orang pencari kerja (pencaker) berkompetisi memperebutkan 527 lowongan pekerjaan di 15 perusahaan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Ajang bursa kerja Job Fair yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat di SMKN 1 Pungging tersebut diharapkan dapat mengurangi beban pemerintah hingga 5,54 persen.
"Bahwa kita masih mempunyai tanggungan, 5,54 persen tingkat pengangguran terbuka yang ini sebanyak 35.033 orang yang dinyatakan sebagai tenaga kerja yang masih membutuhkan pekerjaan," beber Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Selasa (28/6/2022) pagi.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Pemkab Mojokerto tersebut, bursa ini mampu menekan angka pengangguran di daerahnya.
Menurutnya, Job Fair 2022 itu digelar dengan tujuan untuk memberikan solusi pada permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Mojokerto. Hal itu mengingat masih ada 5,54 persen tingkat pengangguran yang harus dikurangi.
Ikfina memaparkan bahwa dunia saat ini sudah bergeser pada revolusi industri 5.0. "Saat ini yang akan bisa bertahan dan akan bisa sukses adalah mereka yang bisa melakukan dengan cepat, bukan lagi mereka yang berukuran besar. Nah, makanya tidak ada lain yang bisa membuat kita cepat dalam melaksanakan berbagai hal, kecuali kita menguasai ilmu pengetahuan teknologi informasi," tuturnya.
Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal
Ia menambahkan, tidak hanya fokus terhadap pengembangan industri saja. Namun juga dibutuhkan kehadiran para petani milenial untuk membawa perubahan pada sektor pertanian dan peternakan.
"Yang kemudian bisa memasarkan dan membutuhkan semua jenis kebutuhan untuk pertanian secara online, petani milenial dan ini kita butuhkan. Belum lagi UMKM saat ini bawasannya sekarang ini dalam koneksi digital. Dengan perkembangan teknologi informasi memang ribuan pekerjaan tidak akan dibutuhkan lagi. Tetapi dengan teknologi informasi yang begitu cepat ini, ribuan pekerjaan juga dibutuhkan," ujarnya. (yep/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News