SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data dari Kemenag Jawa Timur tahun 2021, lima kabupaten/kota di Jawa Timur tercatat menjadi penyumbang calon jamaah haji (CJH) terbanyak se-Indonesia. Kelima kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Jember, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Lamongan.
"Minat warga Jatim untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi. Bahkan saat ini yang terus menanyakan kapan haji bagi warga di atas usia 65 tahun juga cukup banyak. Saya optimistis bahwa ini akan menjadi penanda bangkitnya ekonomi Jatim pasca pandemi," tegas Khofifah, Sabtu (2/7).
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Menurut gubernur, tingginya antusiasme masyarakat Jatim dalam melaksanakan ibadah haji dengan menduduki peringkat teratas penyumbang jemaah haji terbanyak, berdampak pada makin panjangnya daftar tunggu untuk keberangkatan haji di Jatim.
"Kita berharap, kuota ibadah haji untuk Indonesia bisa terus meningkat sehingga masyarakat Jatim yang berangkat ibadah haji pun bisa lebih banyak setiap tahunnya," ucapnya.
Adalah Kabupaten Sidoarjo yang menjadi daerah dengan jumlah pendaftar haji paling banyak di Indonesia yang bisa diberangkatkan tahun ini. "Semoga semua berjalan lancar sehat dan mabrur hajinya," harap Khofifah.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini total jamaah haji yang berangkat dari embarkasi Juanda sebanyak 16.437 orang dengan petugas sebanyak 148 orang. Sehingga total 16.585 orang.
Sebagai informasi, bahwa jumlah pendaftar haji di Jawa Timur pun terus bertambah. Sampai 21 Oktober 2021, sudah sebanyak 79.649 warga Kota Delta Sidoarjo yang mendaftar haji dan menunggu keberangkatan ke Tanah Suci.
Ribuan CJH dari Sidoarjo tersebut terdiri atas warga yang mendaftar haji reguler mencapai 77.639 orang. Lalu, haji khusus sebanyak 2.010 orang. Haji khusus dulunya tidak lain dikenal dengan sebutan ONH plus. Mereka para calon jemaah haji khusus mendaftar pada travel penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) dengan biaya lebih tinggi namun masa tunggunya lebih singkat. Rata-rata mereka telah menunggu selama 8-9 tahun.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
“Kabupaten Sidoarjo tetap menempati peringkat pertama jumlah pendaftar haji di provinsi dan tanah air. Sebelum pendaftaran haji dibuka, memang begitu banyak warga yang bertanya dan ingin mendaftar haji,” tandasnya.
Sementara itu, jelang memasuki puncak ibadah haji (wukuf) yang dimulai pada 9 Dzulhijjah 1443 H atau 8 Juli 2022 mendatang di Arafah, serta mabit di Muzdhalifah dan jamarat di Mina (Armina), Khofifah mengajak para jemaah haji untuk terus menjaga beragam persiapan utamanya kesiapan fisik.
"Mohon juga selain berdo'a untuk pribadi dan keluarga juga do'a untuk Masyarakat Jawa Timur serta Masyarakat Indonesia," pesannya.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Khofifah juga mengingatkan seluruh jemaah haji agar selalu membawa obat-obatan pribadi, mengingat tantangan dalam ibadah haji tahun ini adalah kondisi cuaca yang cukup panas.
Gubernur Khofifah sendiri dijadwalkan juga akan berangkat ibadah haji pada 3 Juli 2022. Almarhum suami Khofifah mendaftarkan anggota keluarganya pada tahun 2013 di salah satu travel penyelenggara ibadah haji dan umrah.
Pada bulan Mei ia mendapat kabar bahwa ada panggilan untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Ia kembali mengajak seluruh jemaah haji untuk turut berdoa mendoakan Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Mari sama sama kita jalankan ibadah haji dengan khusyu' dan mendoakan seluruh kebaikan. Selamat menjalankan ibadah haji bagi yang menjalankan, semoga selalu sehat dan semoga menjadi haji yang mabrur," pungkasnya. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News