SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Aksi tawuran jalanan yang melibatkan dua perguruan pencak silat kembali terjadi, Minggu (3/7/2022) dini hari sekira pukul 00.10 WIB. Aksi tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka-luka.
Informasi yang dihimpun, aksi tawuran itu diduga melibatkan Peguruan Pencak Silat Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Tawuran terjadi di dua tempat. Tempat pertama berada di Perum Purimas Gunung Anyar dan berlanjut ke Jl. Rungkut Kidul.
Baca Juga: Jawara Sidoarjo Siap Menangkan Paslon SAE, Ini Alasannya
Adapun korban pemukulan dari Perguruan Kera Sakti, yaitu Nanda (24) warga Legundi dan Dhimas (23) warga Jl. Rungkut Kidul Gang 5.
Masing-masing mengalami luka akibat pukulan tangan kosong dan benda tumpul. Untuk korban Nanda mengalami luka memar di pelipis mata kiri. Sedangkan Dhimas mengalami luka memar di leher belakang atas bahu.
Peristiwa itu berawal saat Perguruan Silat Kera Sakti sedang melakukan uji kenaikan tingkat (UKT) di sekitaran Mangrove Gunung Anyar, Sabtu (2/7/2022).
Baca Juga: SMA Gloria 2 Surabaya Keluarkan Surat Dugaan Arogansi dan Intimidasi kepada Siswanya
Saat bubaran sekira pukul 23.55 WIB, dua anggota Kera Sakti yang menjadi korban pemukulan itu pulang terpisah dari rombongan.
Saat melintas di depan Perum Purimas, kedua korban dihadang oleh 17 anggota diduga dari Perguruan PSHT. Dua korban sempat melakukan perlawanan, namun karena kalah jumlah, lantas keduanya melarikan diri. Saat terjadi kejar mengejar, anggota PSHT melakukan pelemparan batu paving kepada dua korban.
Hingga tepat di depan gapura Jl. Rungkut Kidul Gang 3, korban terjatuh diakibatkan terkena lemparan batu paving. Beruntung mobil patroli Polsek Rungkut cepat tiba di lokasi. Para anggota PSHT pun melarikan diri.
Baca Juga: Viral Tawuran Antarpelajar di Surabaya, Polisi Tidak Tahu
Namun salah satu motor Honda Beat milik anggota PSHT bernopol L 3437 BH, tertinggal di tempat kejadian pengeroyokan.
Kapolsek Gunung Anyar AKP Biadi membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut. “Pihak Perguruan Kera Sakti sudah kita imbau bila selesai acara segera pulang. Sedangkan untuk acara dari PSHT tidak ada (kegiatan) waktu itu,” ujarnya, Minggu (3/7/2022) pukul 03.00 WIB.
Biadi menegaskan, bahwa pihak Polsek Gunung Anyar telah melakukan pengawalan kepada Perguruan Kera Sakti setelah bubaran. “Dari beberapa puluhan Anggota Kera Sakti sudah kita dorong agar keluar ke perbatasan Kota Surabaya agar tidak terjadi bentrok dengan PSHT. Namun, ada beberapa orang yang pulang melalui jalan MERR arah Sukolilo dan Rungkut, dari sana lah akhirnya kejadian pengeroyokan tidak bisa terbendung,” tambah Biadi.
Baca Juga: Pengeroyokan di Surabaya, Korban Dilarikan ke RSUD Dr Soetomo
Polsek Rungkut telah melakukan pemeriksaan kepada korban dan mengamankan motor terduga pelaku pengeroyokan dari perguruan PSHT.
Namun hingga berita ini diturunkan, pihak Kanit Binmas Polsek Rungkut Ipda Cahyono belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kelanjutan kasus pengeroyokan melibatkan dua perguruan silat. (rus/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News