JEMBER, BANGSAONLINE.com - Semakin meluasnya wabah peyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jember mendapat perhatian serius dari Ketua DPC PDI Perjuangan Jember, Arif Wibowo.
Ia mengerahkan dua sayap organisasi, yaitu badan pemberdayaan ekonomi kerakyatan (BPEK) dan badan penanggulangan bencana (Baguna) untuk membantu mengatasi wabah yang menyerang ternak sapi tersebut.
Baca Juga: Pensiunan PNS Daftarkan Diri Sebagai Cabup-cawabup Jember ke PDIP Jember
Melalui surat resmi DPC PDI Perjuangan Nomor 262/IN/VII/DPC, kedua kepala badan itu diperintahkan untuk turun ke masyarakat untuk melaksanakan pengobatan dan penyemprotan disinfektan pada hewan ternak sapi.
Kepala BPEK Wahyu Prayudi Nugroho dan Kepala Baguna Slamet Riyadi menyatakan, titik pertama pemberian obat gratis dan penyemprotan disinfektan dilakukan di Dusun Curahmas, Desa Sumber Kalong, Kecamatan Kalisat.
Hal itu dilakukan karena jumlah sapi yang terjangkit wabah PMK di Kecamatan Kalisat sangat banyak. Aksi penanggulangan PMK itu dilaksanakan selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu.
Baca Juga: DPRD Jember Soroti Pengelolaan Sampah
“Sapi merupakan sumber investasi ekonomi masyarakat desa. Jangan sampai pascapandemi Covid-19 kemarin masyarakat desa sedih kembali. Untuk itu sesuai perintah Ketua DPC PDI Perjuangan, Mas AW (Arif Wibowo), BPEK bersama Baguna turun ke lapangan bersama PAC Kalisat dan strukturnya bergotong royong dengan warga untuk membantu pencegahan perluasan PMK,” jelas Wahyu.
Senada, Slamet Riyadi menyatakan pihaknya akan selalu siap siaga kapan pun masyarakat membutuhkan penyemprotan.
Tidak hanya di wilayah Kecamatan Kalisat, Baguna dan BPEK juga siap bergerak di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember. (yud/rev)
Baca Juga: Catat Vaksinasi Tertinggi Nasional Sepanjang 2022-2023, PMK di Jatim Berhasil Dikendalikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News