BLITAR, BANGSAONLINE.com - Anggaran penanganan Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi di Kabupaten Blitar menyentuh nilai fantastis. Dana penanganan PMK hewan ternak di Kabupaten Blitar diambilkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Nilainya cukup besar, yaitu hampir Rp 1 miliar atau tepatnya sekitar Rp 900 juta.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Toha Mashuri mengatakan, pemantauan ke wilayah untuk sosialisasi maupun penanganan PMK hewan ternak terus dilakukan. Dalam penanganan, petugas juga memberikan obat, vitamin, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Catat Vaksinasi Tertinggi Nasional Sepanjang 2022-2023, PMK di Jatim Berhasil Dikendalikan
"Nah ketika sudah ditetapkan sebagai daerah yang tertular kan ada penetapan kedarutan. Sehingga kita juga sudah mengakses dana BTT untuk penanganan, baik pembelian obat dan lain-lain," katanya, Jumat (19/08/2022).
Toha mengungkapkan dana yang didapat dari BTT sekitar Rp 900 juta sudah digunakan, namun secara bertahap sesuai kebutuhan. Seperti pembelian beberapa macam obat dan vitamin untuk membantu para petani hewan ternak.
"Kalau usulan sekarang belum. Tapi tentunya menyesuaikan kondisi. Jika nantinya memant dirasa perlu, maka kita segera mengusulkan tambahan anggaran penanganan," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran PMK, Polsek Pitu Vaksin Ratusan Hewan Ternak di Ngawi
Toha menambahkan, anggaran ratusan juta ini hanya untuk penanganan. Sementara untuk operasional vaksin maupun pengadaan vaksin sudah dibiayai oleh pemerintah pusat. (ina/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News