
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kiprah dan pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari sangat luar biasa, tidak hanya bagi Nahdlatul Ulama tapi juga bagi republik ini. Namun, belum banyak kiprah dan pemikiran pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu yang terpublikasi. Padahal, ia bukan saja pendiri NU tapi juga penggerak dan pejuang kemerdekaan yang mencetuskan resolusi jihad.
Prof. Dr. Phil. H. M. Nur Kholis Setiawan, M.A, Ketua Lembaga Kajian Strategis Pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari dan Kebangsaan mengatakan, pihaknya terpanggil untuk melakukan penggalian data tentang kiprah dan pemikiran Mbah Hasyim. Sebab, banyak sejarah Mbah Hasyim yang belum tercatat dan terdokumentasikan dengan baik.
BACA JUGA:
- Launching Pendaftaran Bacaleg, DPC PKB Jombang Targetkan 50 Orang
- Tebuireng Miliki Rumah Sakit Hasyim Asy’ari, Unhasy Ditantang Dirikan Fakultas Kedokteran
- Halaqoh Kebangsaan Petanesia, Kiai Asep Soroti Kondisi Kabupaten Mojokerto dan PBNU
- Jelang Harlah PKB di GOR Sidoarjo, PCNU Keluarkan Edaran Larangan Penggunaan Atribut NU
"Saat ini kami sedang melakukan penggalian data, mengekplorasi sejarah dan testimoni tentang Mbah Hasyim, dengan mendatangi dan mewawancarai sejumlah narasumber. Hasil penggalian sejarah ini nantinya didokumentasikan lewat penerbitan buku," terang Prof Nur Kholis dalam keterangannya, Selasa (26/07/2022).
Prof Nur Kholis mengungkapkan, hasil penggalian data tentang kiprah Mbah Hasyim ini, nantinya tidak saja merekonstruksi sejarah tentang Mbah Hasyim dan Nahdlatul Ulama. Tetapi juga sejarah republik ini.
Alumnus Pasca Sarjana program Islamic Studies di Leiden University, Belanda itu menjelaskan, dari hasil penggalian yang dilakukan, pihaknya mendapati sejumlah temuan baru yang belum terpublikasi secara luas. Di antaranya tentang persiapan-persiapan para kiai dalam proses pendirian Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 di Surabaya.
Simak berita selengkapnya ...