KEDIRI, BANGSAONLINE.com - PTA (4), seorang balita asal Desa Silir, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ditemukan meninggal dunia karena tenggelam di dalam lubang pembuangan limbah rumah tangga belakang rumah orang tuanya, Selasa (26/7/2022) sore.
Kapolsek Wates AKP Bambang Kurniawan mengatakan, awal mula peristiwa itu terjadi ketika Sri Utami, sang ibu menidurkan korban di kamar belakang sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Libatkan 1200 Orang untuk Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024
Setelah korban tertidur, sekitar pukul 15.00 WIB, Sri Utami meninggalkan korban dan melihat televisi di ruang tengah bersama kakak korban, Ratna Rahmawati. Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, ia melihat buah hatinya tidak berada di kamar.
"Ibu korban ini panik mencari anaknya yang sebelumnya tidur di kamar (ternyata) tidak ada," kata AKP Bambang, Rabu (27/7/2022).
Lantaran panik, ibu korban memberitahukan suaminya, Suyanto. Ia memberitahukan bahwa korban tidak ada di kamar. Spontan sang ayah pun langsung mencari keberadaan korban.
Baca Juga: Di Hari Sumpah Pemuda 2024, Pemkab Kediri Ungkap Pentingnya IPP
Saat mencari anak balitanya, Suyanto melihat tempat air susu korban (dot) yang mengapung di pembuangan air limbah belakang rumahnya.
Suyanto pun langsung bergegas mencari korban di dalam lubang pembuangan. "Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Bambang.
Menerima laporan adanya balita meninggal dunia di limbah belakang rumah, petugas Polsek Wates langsung menunju ke tempat kejadian perkara (TKP).
Baca Juga: TMMD 122 Kodim 0809 dan DPMPD Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi Peningkatan Lembaga Desa
"Hasil pemeriksaan dari petugas dan Puskesmas Wates menyimpulkan korban murni meninggal dunia karena tenggelam dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan pada tubuh korban," jelasnya.
"Ada bekas luka di punggung belakang korban ditemukan luka lecet. Luka itu diduga disebabkan karena terpeleset mengenai benturan," tambah Bambang.
Karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan membuat surat peryataan bersama untuk tidak dilakukan otopsi.
Baca Juga: Hasil Panen Belajar PGP, Pemkab Kediri Dorong Peran Guru Sebagai Agen Perubahan
"Jenazah juga langsung dimakamkan oleh keluarganya di desa setempat," tutupnya. (uji/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News