KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) turun ke sekolah-sekolah di Kediri guna memantau serta melihat kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri, Jumat (29/7/2022).
Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif Dan Elektronika (B2P2MPV BOE) Kemendikbudristek, I Gusti Made Ardana, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka Mandiri ini dinilai lebih cocok diterapkan kepada para siswa, karena mengusung ajaran luhur dari Ki Hajar Dewantara dan konsepnya pembelajaran secara modern.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
"Kita sengaja turun ke bawah, untuk mendukung pemerintah daerah, dinas pendidikan, kepala sekolah, guru, dan orang tua murid terkait Kurikulum Merdeka," ujarnya saat berkunjung ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kediri.
Selain itu, kedatangannya ke Kediri ini berutujuan mengajak guru dan kepala sekolah untuk memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar dan Komunitas Belajar guna mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, lanjut Made, sekolah diberikan kebebasan dan kewenangan dalam menentukan kurikulum yang akan dipilih, yakni kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum merdeka.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka memiliki empat keunggulan, yaitu lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, lebih inovatif, dan efisien. Salah satu ajaran kurikulum Merdeka Mandiri ialah siswa itu bukan botol kosong.
Menurut dia, siswa jangan dipelopori, siswa jangan disuruh mengikuti pendapat orang lain, tapi biarkan mereka mencari sendiri. Sebab, konsep itu merupakan pembelajaran modern yang saat ini sudah dikembangkan di negara-negara lain.
"Para guru harus memperhatikan fase perkembangan anak. Dan guru tidak boleh membeda-bedakan anak, serta mendorong kemampuan anak, agar tumbuh kembang siswa bisa maksimal," pungkasnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kediri, Ramli, menyebut Kurikulum Merdeka merupakan program pemerintah yang harus dilaksanakan. Silabus tersebut untuk merubah kurikulum tahun 2013 menjadi Kurikulum Merdeka yang terbagi menjadi 3 jenis, yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagai.
"Dan sekolah-sekolah di Kediri ini, rata-rata mengambil yang Kurikulum Merdeka Mandiri yang Berubah. Namun ada juga sekolah yang mengambil Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi. Seperti SMA Dhoho, SMA Muhammadiyah dan SMA Ar Risalah. Sedangkan sekolah Negeri, yaitu SMA 5 Brawijaya," urai Ramli. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News