
PAMEKASAN, BANGSA ONLINE.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura menggelar aksi demonstrasi hingga melakukan penyegelan ruangan kerja Bupati Pamekasan Kholilurrahman di kompleks Kantor Pemerintah Daerah (Pemkab) Pamekasan, Jl Kabupaten 107 Pamekasan, Kamis (14/8/2025).
Penyegelan kantor Bupati tersebut merupakan bentuk kekesalan lantaran mahasiswa tak ditemui oleh Bupati Kholilurahman.
Mahasiswa menerobos kantor memasang kain di depan ruangan bupati yang bertuliskan 'Ruangan Bupati Disegel'.
"Kamu memilih untuk menerobos karna tidak ditemui oleh Bupati Pamekasan dan kami sampai di bentrokan dengan aparat dari pihak kepolisian," kata Presiden BEM Unira, Izet Alfian Fatahillah.
Lebih lanjut, Izet menuturkan, saat sampai di ruang kerja Bupati Kholilurrahman massa aksi mencari di setiap sudut kantor, tetapi Bupati tak ditemukan. Apalagi saat itu, menurutnya adalah jam aktif kerja
"Di kantor bupati Pamekasan tidak ada di ruangan nya, saat jam kerja berlangsung dan kami memilih untuk menyegel karna ruang publik itu untuk bekerja akan tetapi tidak ada orang sama sekali," terangnya.
Izet juga dengan tegas mengecam tindakan - tindakan dari aparat yang juga ada intimidasi dari oknum pihak pemerintah kabupaten Pamekasan karna melakukan penyegelan ruangan kerja Bupati.
"Ada oknum dari pemerintah daerah yang mengintimidasi aksi masa karna Melakukan penyegelan, itu kami mengecam keras," tegasnya.
Tuntutan massa aksi yang paling prioritas utama menurut, Izet adalah Reformasi Birokrasi. Di mana diduga ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bermasalah sampai saat ini tidak ada evaluasi dari Bupati.
"Hal ini ada dugaan dalam konteks pemilihan kepala - kepala OPD ini ada indikasi hanya untuk golongan - golongan pendukung nya sendiri," Tutupnya.
Diketahui, setelah masa aksi melakukan penyegelan ruangan kerja Bupati Pamekasan. Akhirnya Kholilurrahman langsung menemui di depan Pendopo Ronggo Sukowati untuk mendengarkan aspirasi dari mahasiswa. (dim/van)