GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, mengajak kepada semua kepala desa agar totalitas membangun dengan melibatkan semua komponen yang ada. Langkah ini untuk terwujudnya desa mandiri di Kabupaten Gresik.
"Saya mengajak semua kepala desa agar totalitas dalam membangun desa untuk menjadikan desa mandiri," ujarnya saat menjadi pemateri dalam sarasehan bertajuk 'Sinergitas AKD-KWG Dalam Mewujudkan Desa Mandiri', Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Menurut dia, mewujudkan percepatan pembangunan desa membutuhkan peran semua pihak, termasuk media, karena tanpa wartawan hasil-hasil pembangunan di desa tak bisa diinfornasikan kepada masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa dituntut kreatif dan inovatif untuk mewujudkan kemandirian dalam meningkatkan kesejahteraan.
"Dengan UU Desa tersebut, pascadisahkannya Perda Nomor 7 Tahun 2021, tentang Desa Wisata, desa didorong untuk mandiri dan membuka lapangan kerja, serta optimalisasi potensi desa untuk pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Ia mengungkapkan, ada 153 desa mandiri (46,4 persen) dari total desa 330 se-Kabupaten Gresik pada 2022, atau ada peningkatan 67 desa berstatus desa mandiri dari tahun 2021, hanya 86 desa mandiri.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Untuk itu, kami minta kepada para kepala desa yang desanya belum mendiri bisa totalitas untuk menjadikan desanya menjadi mandiri," ungkapnya.
Ia menambahkan, Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah tahun ini memprioritaskan 3 sektor pembangunan.
"Ada 3 prioritas yang tengah dikerjakan Pak Bupati saat ini. Yakni, penanganan Kali Lamong, infrastruktur jalan, dan kemiskinan. Untuk itu, saya mengajak para kepala desa untuk bersama-sama bekerja mewujudkannya," pungkasnya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Gresik, Abu Hasan mengatakan bahwa dalam mewujudkan desa mandiri ada keterlibatan corporate social responsibility (CSR). Peran media dinggap sangat penting untuk membantu mewujudkan desa mandiri.
"Gandeng media, gandeng wartawan untuk mewujudkan desa mandiri, banyak potensi yang bisa digali untuk mewujudkan desa mandiri, seperti Desa Wedan, Kecamatan Cerme, dan sejumlah desa wisata. Banyak potensi di desa yang bisa dieksplor untuk menjadikan desa mandiri. Tinggal desa mau kreatif atau tidak," urai Abu.
Sementara itu, Kasi Pidsus Kajari Gresik, Alifin Nurahmana Wanda, menyebut memajukan desa lebih baik dengan istilah 'Desa Membangun', karena kepala desa selaku top leader di sana tak perlu takut dalam menjalankan program dan pemakaian anggaran.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
"Jadi, saya lebih tertarik memakai istilah Desa Membangun. Kalau tak faham pakai pendampingan hukum," kata Alifin.
Ia meminta kepala desa untuk aktif mengikuti kegiatan seperi ini. Ketua AKD Gresik, Nurul Yatim, diminta untuk mengabsen kepala desa yang hadir dan yang tak hadir, Alifin langsung megecek kehadiran kepala desa dengan memanggil nama dan desanya agar mengacungkan tangan.
Kanit Pidter Polres Gresik, I Ketut Raisa, menyatakan jika di desa ada persoalan maka seyogyannya dimusyawarahkan di tingkat desa. Saat ini, penegak hukum tengah gencar-gencarnya melakukan RJ (restorative justice) untuk menuntaskan persoalan hukum di masyarakat.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
'Kan di desa ada Bhabinkamtibmas. Jangan menganggap enteng persoalan yang muncul. Mereka rangkul untuk membantu jika ada persoalan yang muncul di desa. Saya katakan lagi keberadaan Bhabinkamtibmas harus diperankan maksimal di desa," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News