KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, atau yang akrab disapa Bunda Fey berdiskusi secara kolosal tentang 'Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan', Jumat (19/8/2022). Saat itu, ia berbincang dengan pelajar dari 190 sekolah di Kota Kediri.
"Hari ini kita bersama-sama belajar tentang pencegahan pelecehan seksual pada anak dan perempuan. Rasanya ingin menjadi yang pertama dalam memasukkan kurikulum pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan secara serempak yang diinisiasi pemkot dan TP PKK Kota Kediri," ujarnya.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
"Saya ingin menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Kediri agar kegiatan ini bisa diadakan terus menerus tiap tahun, pada saat masa ospek atau pengenalan lingkungan sekolah,” tuturnya menambahkan.
Bunda Fey mengatakan bahwa beberapa waktu lalu menjadi momen yang sangat memukul bagi warga Kota Kediri dan juga pemerintah daerah setempat. Sebab, ada sebuah kasus kekerasan seksual yang menjadi isu nasional.
“Mari kita bersama-sama apabila terjadi kasus seperti itu kita dukung korban, kita berikan semangat, kita berikan apa yang dia butuhkan dan fokus pada korban bagaimana kita memulihkan efek psikologisnya yang tentu sangat berdampak. Jangan berikan ruang untuk mendamaikan atau yang lainnya. Itu sama sekali tidak boleh,” paparnya.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Ia mengungkapkan, Rumah Aman Kota Kediri masih menampung salah satu korban kekerasan seksual yang menjadi korban pamannya sendiri hingga saat ini. Acara yang diikuti 135 SD, 34 SMP, 9 SMA, dan beberapa TK itu mengambil judul Aman dan Gembira di Sekolah dengan narasumber Kalis Mardiasih dan Anastasia Satriyo.
“Anak tersebut menangis di hadapan saya karena tidak mau dinikahkan dengan pelaku. Dia tidak mau menikah dengan orang yang sudah mencelakai hidupnya. Saya menyakinkan bahwa keputusan yang dia ambil sudah tepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyebut pihaknya berkomitmen untuk mencegah kekerasan anak dan perempuan terjadi di Kota Tahu. Ia menegaskan, tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan seksual dan siapapun yang coba-coba melakukannya akan ada sanksi tegas.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Kepala sekolah juga harus memberikan keteladanan dan mendorong warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan termasuk satpam untuk mencegah terjadinya pelecahan seksual," kata Abu.
Menurut dia, seluruh guru dan pegawai di sekolah harus membangun suasana belajar yang aman. Komite sekolah juga harus memiliki wawasan yang sama dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan seksual.
Abu berpesan kepada anak-anak di Kota Kediri untuk menikmati masa belajar dengan gembira dan memahami batas-batas yang tidak boleh disentuh orang lain. Agenda tersebut diselenggarakan secara hybrid dengan sebagian peserta hadir secara langsung di Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri dan secara daring melalui zoom meeting.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
"Kalian harus berani menolak, melawan jika ada yang berani melanggar batasan tersebut. Jika ada yang melanggar batasan tadi silahkan foto atau rekam dan dilaporkan pada saya atau hubungi call center di 08113787119," pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News