KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, atau yang akrab disapa Bunda Fey berdiskusi secara kolosal tentang 'Pencegahan Kekerasan Seksual pada Perempuan', Jumat (19/8/2022). Saat itu, ia berbincang dengan pelajar dari 190 sekolah di Kota Kediri.
"Hari ini kita bersama-sama belajar tentang pencegahan pelecehan seksual pada anak dan perempuan. Rasanya ingin menjadi yang pertama dalam memasukkan kurikulum pencegahan kekerasan pada anak dan perempuan secara serempak yang diinisiasi pemkot dan TP PKK Kota Kediri," ujarnya.
BACA JUGA:
- Orang Tua Terdakwa Penganiayaan Santri di Kediri Sesalkan Sikap Pondok
- 2 Penganiaya Santri dari Banyuwangi Dituntut 7 Tahun 6 Bulan
- Jelang Idulfitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sediakan Uang Layak Edar Rp4,8 Triliun
- Sumber Bedug Riwayatmu Kini: Usai Jadi Rebutan Dua Desa, Kini Mata Airnya Malah Mati
"Saya ingin menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Kediri agar kegiatan ini bisa diadakan terus menerus tiap tahun, pada saat masa ospek atau pengenalan lingkungan sekolah,” tuturnya menambahkan.
Bunda Fey mengatakan bahwa beberapa waktu lalu menjadi momen yang sangat memukul bagi warga Kota Kediri dan juga pemerintah daerah setempat. Sebab, ada sebuah kasus kekerasan seksual yang menjadi isu nasional.
“Mari kita bersama-sama apabila terjadi kasus seperti itu kita dukung korban, kita berikan semangat, kita berikan apa yang dia butuhkan dan fokus pada korban bagaimana kita memulihkan efek psikologisnya yang tentu sangat berdampak. Jangan berikan ruang untuk mendamaikan atau yang lainnya. Itu sama sekali tidak boleh,” paparnya.
Ia mengungkapkan, Rumah Aman Kota Kediri masih menampung salah satu korban kekerasan seksual yang menjadi korban pamannya sendiri hingga saat ini. Acara yang diikuti 135 SD, 34 SMP, 9 SMA, dan beberapa TK itu mengambil judul Aman dan Gembira di Sekolah dengan narasumber Kalis Mardiasih dan Anastasia Satriyo.