Bupati Kediri Tinjau Sanitasi Warga

Bupati Kediri Tinjau Sanitasi Warga Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat mengajak dialog warga. Foto : Ist/BANGSAONLINE.com

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati , Hanindhito Himawan Pramana, melakukan pengecekan sanitasi dan jamban penerima manfaat bantuan stimulan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kecamatan Badas, , Senin (22/8/2022).

Ia berharap, 100% masyarakat di wilayahnya Open Defecation Free () atau di tahun depan.

Baca Juga: Hadir di Acara HUT PDIP ke-52, Mas Dhito Ajak Kader untuk Menguatkan Tiga Pilar

“Program ini yang pada intinya mengintervensi supaya perilaku hidup masyarakat higienis atau terbebas dari penyakit-penyakit lingkungan,” terang Mas Dhito sapaan akrab bupati.

Menurutnya, Kesadaran masyarakat kediri untuk buang air besar di jamban, sudah meningkat. Namun masih 77% masyarakat perlu meningkatkan . Bahkan, Mas Dhito menargetkan tahun 2024, 100% warganya sudah buang air besar di jamban.

“Ini harus menjadi perhatian bagi kepala desa dan camat di Kabupaten . Target saya tahun 2024, dari sisa 23 persen tersebut harus buang air pada tempatnya,” tuturnya.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Pria Asal Kediri, Gara-gara Video Mesum yang Dikirim dari WA

Ia menambahkan, dalam program STBM, terdapat 5 instrumen. Seperti, tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan menggunakan sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah rumah tangga dengan aman, serta mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Dari lima instrumen itu, diharapkan dapat mewujudkan kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten , Achmad Khotib menjelaskan, kesadaran masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan cukup baik dibandingkan tahun lalu. Hal ini, ditunjukkan adanya peningkatan di 53 desa yang masuk dalam kategori Desa di 2022.

Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Tetapkan Bupati dan Wakil Terpilih, Dhito-Dewi

“Tahun ini ada kemajuan tingkat kesadarannya dibanding tahun 2021 kemarin. Ada penambahan 53 desa,” paparnya.

Berdasarkan data Dinkes , hingga Agustus 2022, terdapat 7 Kecamatan dan 173 desa atau sebanyak 268 desa telah masuk dalam kategori .

Diketahui, Open Defecation Free () adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan. (kominfo)

Baca Juga: Mitigasi Penyebaran PMK, Pemkab Kediri Bakal Tutup Sementara Pasar Hewan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO