KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pertengahan tahun 2023, diharapkan Bandara Dhoho sudah beroperasi. Seiring dengan akan beroperasinya bandara kebanggaan warga Kediri itu, memicu masyarakat desa di barat sungai untuk terus mengoptimalkan potensi desanya menjadi desa wisata. Salah satunya Desa Wisata Sumber Agung di Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.
Kepala Desa Sonorejo Achmad Choliq Efendi mengatakan, di area wisata Sumber Agung tersebut terdapat 3 sendang yang menjadi ikon masyarakat sekitar dengan potensi sejarah dan kearifan lokal yang dimiliki, yakni Kantil, Kencono, Drajad.
Baca Juga: Terungkap Motif Sesungguhnya Keluarga yang Dibunuh di Ngancar Kediri
Dari cerita masyarakat yang berkembang, lanjut Choliq, ketiga sendang tersebut adalah peninggalan Eyang Sonotruno dan Kasanrejo yang merupakan anggota Laskar Pangeran Diponegoro.
“Tiga sendang ini merupakan peninggalan Laskar Pangeran Diponegoro. Namanya Eyang Sonotruno dan Kasanrejo,” ujar Choliq, Kamis (25/8/2022).
Kemudian, bertemunya aliran air dari ketiga sendang tersebut ditemukan sendang baru yang diberi nama Sendang Tempuran. “Harapannya sendang ini dapat bermanfaat dan barokah bagi masyarakat,” kata Choliq.
Baca Juga: Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Jalan Tol, Menteri PUPR Beri Apresiasi PT Gudang Garam
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang datang ke area wisata Sumber Agung menyempatkan untuk meletakkan batu jamasan di sendang baru tersebut.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu juga menuliskan pesan dan menandatangani batu prasasti tersebut. Dalam pesannya, Mas Dhito mengingatkan bahwa menjadi manusia harus ikhlas dengan mengejar ketenangan bukan kesenangan.
“Ojo mburu seneng nanging mburu ayem nrimo ing pandum tansah eling lan syukur dumateng kersaning gusti (jangan berburu kesenangan tapi berburu ketenangan terima apa adanya selalu ingat dan bersyukur terhadap apapun yang diberikan tuhan),” tulisnya pada batu prasasti.
Baca Juga: Debat Publik Terakhir KPU Kediri Sukses, Dhito Kenakan Sepatu Produk UMKM
Mas Dhito mengatakan bahwa ia menjadi saksi bagaimana Sendang Sumber Agung ini dibangun. Pasalnya, saat pertama kali berkunjung di wisata tersebut, kondisinya masih belum tertata.
“Dua tahun yang lalu kurang lebih, di belakang sana belum tertata kolamnya. Sekarang relatif lebih rapi,” pungkasnya. (uji/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News