GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah tengah bekerja keras untuk mencegah stunting di Kota Pudak. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik bekerja sama dengan IKA Unair menggelar Dialog Kebangsaan dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan pencegahan stunting.
Kegiatan bertajuk 'Pernikahan Dini, Stunting, dan Kematian Ibu' dibuka langsung oleh Bupati Gresik, Selasa (30/8/2022). Acara ini menghadirkan 4 pakar sebagai narasumber, mereka adalah Pakar Tumbuh Kembang Anak, Moersintowarti B Narendra; Pakar Penurunan AKI AKB, Nyoman Anita; Pakar Fetal Programing, Hermanto Tri Joewono; dan Ketua Peradi Gresik Kukuh Pramono Budi.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Gus Yani (sapaan akrab Bupati Gresik) mengatakan bahwa stunting menjadi persoalan nasional yang harus dituntaskan dengan satu tekad dan komitmen yang kuat, yakni menyatukan persepsi, menyatukan hati, berkolaborasi bersama-sama, menuntut kerja lebih cepat, dan kerja lebih tepat.
"Banyak variabel dalam kasus stunting, khususnya di kabupaten. Bagaimana kita melihat dan mengidentifikasi hingga pendampingan," ujarnya.
Menurut dia, pernikahan dini pada anak sangat berisiko karena berpotensi meningkatkan AKI, AKB, dan stunting.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Pernikahan pada usia dini sangat berbahaya. Pernikahan usia dini juga berpotensi pada bayi yang dilahirkan mengalami kekerdilan atau stunting," imbuhnya.
Untuk itu, bupati mengimbau setiap keluarga agar merencanakan pernikahan sebaik mungkin dan dilakukan pada usia yang bisa dikatakan cukup.
"Eranya kolaborasi, dibutuhkan komitmen bersama dimana bonus demografi di imbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, terutama dalam penanganan kasus stunting agar dapat dikendalikan," paparnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Ia pun meminta untuk dilakukan pemantauan kesehatan ibu dan anaknya, agar kematian bayi, kematian ibu, dapat dicegah. Selain itu, mengajak kepada para orang tua untuk memberi makanan yang bergizi kepada anak-anak supaya stunting tidak terjadi.
"Mari bersama berkomitmen tingkatkan kualitas mutu layanan kesehatan bagi ibu dan anak dalam rangka menurunkan AKI, AKB, dan pencegahan stunting di Kabupaten Gresik," ajaknya
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Gresik, Mukhibatul Khusnah, menyebut jumlah kematian ibu dan kematian balita berdasarkan laporan MPDN pada tahun ini per Agustus 2022. Adapun jumlah kematian ibu sebanyak 12 orang, tahun 2021 sebanyak 60 orang, jumlah kematian bayi sebanyak 55 di tahun 2022, dan tahun 2021 sebanyak 66.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
Ia menjelaskan, kasus stunting berdasarkan EPPGBM per Juni 2022 jumlah balita ditimbang dan dilakukan pemantauan status gizi sebanyak 70.451 balita atau 67,97 persen dibanding jumlah balita seluruhnya, dan prevalensi stunting sebesar 10,52 persen, dan tahun 2021 sebesar 10,9 persen.
"Hasil monev dan pelacakan stunting di lapangan ditemukan beberapa penyebab. Di antaranya, pola asuh dan pola makan, pemberian ASI eksklusif kurang berkualitas, riwayat ibu hamil KEK dan Bumil Risti (risiko tinggi), berat badan lahir rendah, sosial ekonomi dan kesehatan lingkungan kurang memadahi," urai Khusnah.
Adapun intervensi spesifik yang telah dilakukan oleh Dinkes Gresik antara lain cakupan pemberian ttd remaja putri sebesar 52 persen, cakupan pemberian PMT sebesar 75 persen dengan sasaran balita gizi kurang dan gizi buruk, cakupan IDL 57,50 persen, dan cakupan pemberian obat cacing 99,38 persen.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
"Intervensi sensitif yang telah dilaksanakan adalah kegiatan gemar makan ikan oleh Dinas Perikanan, air bersih oleh Dinas CKPKP dan pendampingan pola asuh oleh TP PKK dan TPK," pungkasnya.
Dialog Kebangsaan dalam rangka menurunkan AKI, AKB, dan Stunting juga dihadiri Wakil Bupati Gresik, pejabat Forkopimda, dan kepala OPD di lingkungan Pemkab Gresik. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News