Lima Pilar Kamtibmas Malang Raya Deklarasi Lawan Radikalisme

Lima Pilar Kamtibmas Malang Raya Deklarasi Lawan Radikalisme Lima pilar di Malang Raya kemarin mendklarasikan diri untuk melawan paham radikal yang masuk ke Malang Raya. (Iwan/BANGSAONLINE)

MALANG, BANGSAONLINE.com - Lima pilar Malang Raya TNI, Polri, Pemda, Akademisi, serta tokoh lintas agama, kemarin (29/4) menggelar deklarasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Deklarasi dilakukan di lantai 5 gedung rektorat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.

Para deklarator menyatakan perang terhadap paham radikalisme yang akan masuk Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu). Deklarasi untuk menjaga kondusufitas Malang Raya agar tetap aman dari serbuan paham radikal.

Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme

Deklarasi dihadiri Wawali Kota Malang Drs.H Sutiaji, Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata, Kapolres Batu AKBP Decky Hendrasono. Selain itu juga Dandim 0833 Kota Malang Letkol Arya Yudha S, ketua FKUB Malang H.Sudjoko Santoso, Rektor UB Malang Prof.Dr.M Bisri, Purek II UM Prof.Dr.Wahyudi,ME, Rektor UIN Maliki Malang Prof.Dr.H Mudjia Raharjo, mantan rektor UIN Maliki Malang Prof.Dr.H Imam Suprayugo, Kapolsek se Kota Malang, Danramil, serta Kepala Kesbangpol Kota Malang Ir.Bambang Suharijadi, dan tokoh agama dan akademisi lainnya.

Berbagai bentuk kejahatan menjadi pembahasan serius mulai Curanmor, begal, asusila (pemerkosaan), kejahatan kampus (perjokian) serta adanya agama baru bernama Baha’i. Selain organisasi mahasiswa, juga tidak lepas dari sorotan yakni seperti HTI, PUI serta FPI.

“Ormas garis keras seperti itu jangan dimunculkan di wilayah Malang Raya. Cukup hanya dua organisasi keagamaan yang bisa berkembang diwilayah tercinta Aremania ini yakni NU dan Muhammadiyah saja,” tandas Djoko panggilan H.Sudjoko Santoso Ketua FKUB Malang.

Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan

Sedangkan Purek II UM Prof.Dr.Wahyudi,ME tak hanya menyoroti soal kejahatan, namun dia menyinggung adanya bantuan dari pemda yang kurang produktif. Bantuan seperti itu membuat masyarakat kian malas karena hanya menunggu bantuan.

Wawali Kota Malang, Sutiaji berjanji akan mengawal deklatasi tersebut di Kota Malang. Dia tidak ingin deklrasi sekadar teori dan koordinasi belaka, namun semua pihak yang ada di Forpimda untuk mewujudkan itu sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

“Kita bersama harus menjaga kondusifitas Malang Raya. Semua harus dibarengi dengan kebersamaan menjalankan tupoksi masing-masing secara istiqomah dan bermartabat,” ujar Wawali Kota Malang.

Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur

Rektor UIN Maliki, Mudjia Raharjo berjanji akan membangun mahasiswa dari karakter, budaya, serta penanaman keimanan. Sebagai kampus yang berlatar belakang agama, dia akan menjadikan mahasiswa UIN Maliki memiliki ciri khas islami, berlandaskan akhlalqul karimah dan senantiasa menjadi orang yang toleran terhadap sesamanya. (mlg1/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO