KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memperingati hari buruh se-dunia 1 Mei atau May Day, puluhan buruh di Kabupaten Kediri melakukan unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di jalan raya Soekarno Hatta Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kabupaten Kediri. Dalam aksinya itu, mereka menuntut para karyawan yang diangkat tenaga kontrak dan outsourcing segera dihapus. Pasalnya, kebijakan tersebut tidak membantu mensejahterakan para buruh.
Taufiq Dwi Kusuma saat ditemui mengatakan, kebijakan tenaga kontrak dan outsourcing yang di berikan kepada buruh itu tidak memberi kesejahteraan bagi para buruh. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pemerintah, kebijakan tersebut segera dihapus.
Baca Juga: Peringati May Day 2024, Pj Wali Kota Mojokerto Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Buruh
“Pemerintahkan mengetahui semuannya keluh kesah parah buruh. Seharusnya Pemerintah bisa memberi solusi yang terbaik. Ya pada intinya kami meminta kebijakan tenaga kontrak dan outsourcing di hapus,” jelas Taufiq koordinator unjuk rasa.
Tak hanya itu saja, para buruh juga meminta kepada Pemerintah segera menaikan UMK di Kabupaten Kediri. “Di Mojokerto saja UMK Rp 2,7 Juta dan di Kediri cuma Rp 1,3 Juta, kenapa dan ada apa kok bisa tidak sama?,” tutur Taufiq.
Sementara itu, para buruh dari perwakilan KPW Jatim, SBKT PPBI PT KSI, Sepakat Bersatu dan SMI usai melakukan orasi di Pemkab Kediri melanjutkan ke PT. GG, Tbk, Pemkot Kediri dan Alun - Alun Kota Kediri. (kdr-1/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News