Pemkab Pamekasan Siapkan Bujet Hampir Rp100 miliar untuk Penanganan Stunting

Pemkab Pamekasan Siapkan Bujet Hampir Rp100 miliar untuk Penanganan Stunting Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab menyiapkan anggaran hingga Rp100 miliar untuk penanganan di Bumi Gerbang Salam. Wakil Bupati , RB Fattah Jasin, memastikan hal tersebut.

"Kita sudah mengupayakan kepada 12 OPD terkait, dan hampir Rp100 miliar dana di tahun 2022 khusus untuk . Semoga akan bergerak secara holistik, karena tidak bisa mengandalkan dinas kesehatan saja, harus menyeluruh. Tidak hanya pada bayi, tapi sejak ibu belum kawin, itu juga ada treknya," paparnya, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di lebih dari 30 persen. Namun, kata Fattah, angka ini tidak sesuai dengan hasil dari survei yang dilakukan dinas kesehatan setempat.

"Tetapi kenyataannya Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan survei mandiri, angka tidak sampai 30 persen, hampir 12 persen. Oleh karena itu, data dari Kemenkes harus di-update terus," tuturnya.

Ia pun meminta kepada ibu yang lingkar lengannya kurang dari 12 sentimeter untuk tidak mempunyai anak terlebih dahulu, karena berpotensi menyebabkan . Salah satu penyebab lainnya, lanjut Fattah, ialah perkawinan usia dini.

Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Padahal, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah. (dim/mar)

Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO