PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Implementasi sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) oleh Pemkab Pasuruan mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan H. Rusdi Sutejo.
Menurutnya, masih banyak usulan siluman dalam penerapan SIPD di Pemkab Pasuruan, akibat ketidakkonsistenan dalam perangkaan struktur APBD.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Mendadak Rombak AKD, Muchlis: Catatan Buruk Sepanjang Sejarah
Rusdi menyebut, hal itu terlihat dari banyaknya pergeseran anggaran antar program, bahkan antar OPD. Selain itu, terdapat penambahan anggaran pada OPD di luar usulan program yang masuk SIPD.
"Sehingga pembahasannya belum mencerminkan kaidah yang seharusnya dipatuhi oleh Pemkab Pasuruan," cetusnya.
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan ini menjelaskan, dalam Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 sudah diatur mekanisme pengelolaan informasi pembangunan, keuangan daerah, dan informasi pemerintah daerah yang saling terhubung untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Hendak Rombak AKD Mendadak, Lujeng Pusaka Lihat Adanya Politik Dagang Sapi
Untuk itu, Rusdi meminta Pemkab Pasuruan mengimplementasikan SIPD sesuai Pasal 4 Permendagri Nomor 70 Tahun 2019. Di mana ruang lingkup SIPD ini mencakup informasi pembangunan daerah, informasi keuangan daerah dan informasi pemerintah daerah lainnya.
"Itu wajib disediakan oleh pemerintah daerah sebagaimana ketentuan," ujarnya.
"Kita ingin lihat apakah informasi yang disajikan dalam SIPD ini sudah memenuhi standar yang dipersyaratkan atau tidak. Jangan sampai SIPD hanya diambil kulitnya saja, sedangkan substansi informasi dan tata kerja di dalamnya jauh dari tujuan penerapan SIPD itu sendiri," tegasnya.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
"Saya pikir tahun 2022 sudah cukuplah kalau memang ada trial and error penerapan SIPD di Pemkab Pasuruan," sindir pria asal Bangil ini.
Perlu diketahui, dalam Permendagri No. 77 Tahun 2022 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan daerah, di pasal 104 dan pasal 105 huruf c disebutkan bahwa dalam pembahasan rancangan perda tentang APBD, DPRD dapat meminta RKA-SKPD sesuai kebutuhan dalam pembahasan yang disajikan secara elektronik melalui SIPD.
"Bila melihat regulasi tersebut serta untuk perbaikan, maka kami mendorong kepada Pemkab Pasuruan dalam pembahasan APBD 2023, semua mitra kerja komisi dapat menyajikan RKA secara elektronik melalui SIPD. Termasuk dalam pembahasan banggar dan timgar, sehingga dapat diketahui sejauh mana penerapan SIPD yang sudah dilakukan pemkab. Termasuk menyesuaikan fungsi anggaran yang dimiliki DPRD dengan SIPD itu sendiri," pungkasnya. (bib/par/rev)
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News