
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - SIG turut berpartisipasi dalam revitalisasi trotoar yang ramah dan aman untuk pejalan kaki di Jakarta sejak 2016 hingga saat ini. Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kebanggaan bagi perusahaan.
Pada seluruh kegiatan revitalisasi tersebut, SIG mengaplikasikan produk beton yang ramah lingkungan seperti ThruCrete (beton berpori), LocooCrete (beton rendah emisi karbon), dan DekoCrete (beton dekoratif) dengan menggunakan semen ramah lingkungan pada revitalisasi trotoar dan area perkerasan lainnya.
"Semangat kami untuk mewujudkan #Masa Depan Yang Kita Mau sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perseroan, mendorong SIG untuk mengambil bagian dalam membangun kondisi kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang, serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030," ujarnya, Senin (3/10/2022).
Sebagai penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, kata Aulia, SIG terus berinovasi menciptakan produk dan solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dengan memperhatikan aspek keberlanjutan.
"Kami menawarkan produk dan solusi yang mencakup penyediaan bahan bangunan semen dan produk turunan, jasa konstruksi, hingga pengelolaan sampah dan limbah perkotaan secara berkelanjutan," tuturnya.
"Poses penciptaan nilai tidak hanya didorong oleh profit semata, tetapi juga keinginan untuk berkontribusi meningkatkan kondisi kehidupan yang lebih baik melalui produk yang aman bagi lingkungan secara etis dan inklusif," imbuhnya.
Beberapa kegiatan revitalisasi trotoar yang dilaksanakan, antara lain di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, kawasan Kebayoran Baru (Blok M, Barito, dan Melawai), kawasan Jalur MRT (Bundaran Patung Pemuda sampai Stasiun Fatmawati), serta kawasan Lapangan Banteng.
Kemudian, Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Tugu Tani, Wahid Hasyim, Simpang Sarinah sampai Tanah Abang, beberapa lokasi RTH, Tebet Eco Park, Lebak Bulus, Senayan, Panglima Polim, dan Kramat Jati.
"Trotoar yang ramah dan aman bagi lingkungan merupakan sebuah bagian penting dari terwujudnya kota yang berkelanjutan, city for all. Cita-cita itu dapat terwujud dengan kolaborasi dari para pemangku kepentingan untuk berkontribusi memberikan wawasan dan perubahan gaya hidup, penggunaan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif, memiliki kebijakan dan peta jalan (road map), serta memberikan edukasi dan ruang bagi masyarakat untuk terlibat," urai Aulia.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengapresiasi acara daro SIG dan ini menunjukkan semangat untuk membangun ibu kota yang akan terus berlanjut. Menurut dia, Pemprov DKI memiliki perencanaan untuk merevitalisasi trotoar secara berkelanjutan.
"Ke depan, Jakarta akan menjadi kota global, kota jasa dan kota modern. Ciri kota modern bisa dilihat dari pejalan kaki. Karena itu, kita harus memanjakan pejalan kaki dengan menyediakan trotoar yang aman dan nyaman,": kata Hari.
Ia mengungkapkan, setelah dilakukan revitalisasi ada peningkatan mobilitas di trotoar sebesar 60 persen. Sementara perpindahan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum meningkat sebesar 30 persen.
"Hingga akhir 2022, Dinas Bina Marga Jakarta menargetkan revitalisasi trotoar sepanjang 22,740 km. Tugas kami masih jauh, sehingga butuh dukungan dan partisipasi dari banyak pihak," ungkapnya.
Penulis buku 'Trotar untuk Kota Berkelanjutan', Nirwono Joga menambahkan, latar belakang penyusunan sebuah buku tentang trotoar adalah untuk mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta atas upaya merevitalisasi trotoar selama lima tahun terakhir.
"Menjelang ASEAN Games, revitalisasi trotoar dilakukan secara besar-besaran. Pasca 2018, justru meningkat pesat, karena itu, kami mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam upaya revitalisasi trotoar,” ucap Nirwono.
Keberadaan trotoar, kata dia telah mengubah gaya hidup masyarakat. Khususnya anak muda yang saat ini banyak menggunakan transportasi publik, terlihat dari penggunaan MRT yang meningkat.
"Tren atau tujuan pembangunan kota di dunia saat ini mengarah kepada trotoar. Sehingga pembangunan trotoar di Jakarta harus dilanjutkan," pungkasnya. (hud/mar)