TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Tuban. Salah satunya, melalui program bedah rumah atau renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pembuatan MCK sehat.
Program yang sudah dijalankan sejak 2017 ini, menyasar 9 rumah warga sekitar perusahaan, yakni Desa Remen, Tasikharjo, dan Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Proses pembangunannya, hingga saat ini, sudah mencapai 60 persen.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur
"Untuk program tahun 2022 ini, sudah masuk 60 persen. Kami perkirakan sebulan lagi selesai dan penerimanya dapat menempatinya," kata PR & CSR Section Head PT. TPPI, Taheran Sidik Prabowo kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (12/10/2022).
Saat berkunjung ke rumah salah satu penerima manfaat, Rumiyatun langsung memeluk dirinya sambil menangis sebagai tanda kebahagiaan dan ungkapan terimakasih kepada PT TPPI. Sebab, lansia asal Desa Purworejo hidup sendirian tanpa keluarga di kediamannya.
Menurutnya, program bedah rumah yang sedang dijalankan adalah bentuk sinergi TPPI dengan program pemerintah bidang pengentasan kemiskinan. Program pembangunan RTLH tersebut, bertujuan menjadikan rumah layak huni dan lebih sehat.
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
"Selain itu, rumah yang menjadi sasaran program juga dibangunkan MCK. PT TPPI berkomitmen menjalankan program yang sudah dipatok setiap tahun dengan anggaran ratusan juta rupiah," tambahnya.
Selama ini, PT TPPI juga tetap melanjutkan program pemberdayaan masyarakat, khususnya peningkatan kompetensi masyarakat, supaya membentuk masyarakat mandiri dan meningkatkan perekonomian.
Oleh karena itu, pemberian bantuan charity atau bantuan langsung, adalah bentuk program yang diberikan kepada masyarakat yang benar-benar mampu secara fisik, finansial dan tidak memiliki kemampuan bekerja.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Amankan Belasan Anggota Gangster
"Bagi warga yang masih memiliki potensi bekerja secara produktif harusnya diberikan pelatihan agar bisa mandiri. Bahwa yang dimaksud mandiri disini tidak harus bekerja di perusahaan sekitar, tetapi kalau bisa justru membuka usaha-usaha yang dapat membuka lapangan kerja baru," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, sembilan bantuan RTLH dan MCK sehat dari TPPI adalah Hendra Setyawan, Eny Setiyoningsing, dan Lasmo, warga Desa Tasikharjo. Kemudian, Cicik Ednriyati, Sakhuan, dan Warsi asal Desa Remen. Lalu, Rumiatun, Sudarmin, dan Muhammad Warnoto/Siti Patonah dari Desa Purworejo. (gun/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News