SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dalam membangun pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan, Gus Dur merupakan sosok game changer yang tepat. Khofifah meminta kepada seluruh jaringan Gusdurian untuk menjadi penerus perjuangan game changer Gus Dur.
“Tugas jaringan GUSDURian harus menjadi game changer pemegang penerus Perjuangan KH. Abdurrahman Wahid,” kata Khofifah, saat memberikan sambutan pada Tunas Gusdurian 2022, di Gedung Muzdalifa Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (14/10/2022).
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Kalau kita ingin kembali menggali ruh pluralisme, ruh kemanusiaan, dan ruh demokrasi yang Gus Dur ajarkan, maka Surabaya adalah tempat yang sangat tepat untuk membangun revitalisasi gerakan Gusdurian. Dari Surabaya inilah semangat Bhinneka Tunggal Ika dan spirit Nusantara lahir," ungkapnya.
Salah satu kader Gus Dur itu menyebutkan bahwa Kota Pahlawan sejalan dengan semangat pluralisme dan demokrasi Gus Dur.
“Di kota ini, kita bisa menggali seluruh pikiran-pikiran strategis dan gerakan-gerakan strategis dari Gus Dur,” ucapnya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Usai Pertemuan Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian, acara dilanjutkan dengan welcome dinner Jaringan Gusdurian di Gedung Grahadi Surabaya.
Acara jamuan makan malam ini juga dihadiri oleh Ny. Shinta Nuriyah Wahid bersama Alissa Qotrunnada Wahid selaku Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian. Hadir juga Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH. Abdul Hakim Machfud beserta Nyai, Kakanwil Kemenag Jatim, dan lainnya.
Gubernur Khofifah di hadapan ratusan peserta jamuan makan malam, menceritakan kebersamaannya mendampingi Gus Dur, semenjak sebelum Gus Dur didaulat menduduki jabatan Presiden RI Ke-4.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Banyak kenangan yang diceritakan Gubernur Khofifah, (yang dikatakan oleh Alissa Wahid, Mbak Khofifah adalah murid langsung Gus Dur). Diceritakannya, banyak hal kelebihan-kelebihan secara spiritual yang bisa ditangkap dalam konteks perilaku kehidupan dari KH. Abdurrahman Wahid.
"Ada tanda-tanda kewalian Gus Dur, ada seorang dokter dari RSUD dr Soetomo yang diperbantukan dokter kepresidenan. Saat Gus Dur menginap di Grahadi, dokter tersebut berkata dalam hati, apa Gus Dur tidak capek saat tengah malam punya kebiasaan ziarah ke makam? Hal itu berlangsung 2 - 3 malam, lalu dokter tersebut dipanggil Gus Dur dikonfirmasi tentang isi hatinya itu," kenang Gubernur Khofifah mengingat cerita dari dokter yang bersangkutan tersebut.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid memberikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah dan Kakanwil Kemenag Jatim serta jajarannya atas dukungan penyelenggaraan Pertemuan Nasional Jaringan Gusdurian di Surabaya ini.
"Pada malam hari ini saya mohon untuk bersama-sama kita memberikan aplaus kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur atas dukungannya kepada kita, kita yang masih muda-muda ini kalau dihitung-hitung Jaringan Gusdurian sejak 2010 baru 12 tahun tapi kita merasakan berkah Gus Dur, bisa berkumpul dengan tokoh-tokoh di sini," ujar Putri Sulung Gus Dur tersebut. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News