TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung menggelar seminar interaktif yang bertajuk ‘Dibalik Fenomena Kenaikan Harga BBM’, di ruang pertemuan Hotel Narita, Rabu (26/10/2022).
Hal itu dilakukan, pasca pemerintah telah menetapkan kenaikan harga BBM bersubsidi terhitung sejak September lalu, tak sedikit gejolak yang timbul dari berbagai daerah. Oleh sebab itu, PWI Tulungagung pembahasanya dengan para narasumber Akademis, Pengusaha, Pemerintah dan masyarakat atau konsumen BBM.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian
"Kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi perbincangan yang masih hangat, makanya kita hadirkan narasumber dari Pertamina, Akademisi dan Kabag Perekonomian Pemkab Tulungagung," Kata Wiwik Eko, Ketua PWI Tulungagung
Menurutnya, pada kesempatan ini, bisa dijadikan salah satu sarana untuk berdiskusi guna membahas dan bertukar wawasan antara narasumber dengan masyarakat tentang seputar gejolak kenaikan BBM di Indonesia ini;.
"Dengan mengambil tema ini, diharapkan mampu memberikan penjelasan dan pencerahan tentang kenaikan harga BBM bersubsidi ini," katanya
Baca Juga: KPU dan PWI Tulungagung Bersinergi untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
Karena pertemuan dengan ahli dan konsumen BBM, diharapkan dapat memberikan masukan bagi Pertamina dalam mengambil kebijakan dan keputusan.
"Semoga seminar kali ini bisa memberikan informasi dan masukan bagi pemerintah tentang realitas dan idealitas pasca kenaikan harga BBM bersubsidi," harapnya
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan imbas kenaikan harga minyak dunia, hal itu, akibat beberapa kejadian global, seperti ketegangan Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
"Salah satu sebabnya memang karena ada perang antara dua negara itu, selain karena ada sebab pemicu lain," paparnya
Dirinya mengatakan, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, telah menganggarkan 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH), sebagai pengaman jaring sosial di daerah.
"Kita alokasikan 2 persen dari DAU dan DBH sesuai aturan pemerintah," terangnya.
Baca Juga: Marak Sepeda Motor dengan Tangki Modifikasi Beli BBM Bersubsidi di SPBU Kota Probolinggo
Ia berharap, dalam kegiatan seminar ini, bisa memberikan hasil yang akademis, mengingat, narasumber dan undangannya juga memiliki background yang akademis.
"Semoga mendapat manfaat positif bagi masyarakat Tulungagung, kami harapkan bisa mengharapkan sesuatu yang ilmiah juga dalam hal ini," tutupnya
Dalam kegiatan tersebut, hadir juga dari perwakilan Mahasiswa, perwakilan ojek online serta hingga pengusaha jasa ekspedisi di Tulungagung. (fer/sis)
Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News