Dua Copet Diamankan Saat Keramaian Upacara Adat Bersih Nagari di Tulungagung

Dua Copet Diamankan Saat Keramaian Upacara Adat Bersih Nagari di Tulungagung Salah satu copet yang diamankan petugas

TULUNGAGUNG,BANGSAONLINE.com - Perayaan adat Bersih Nagari dalam rangka Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung sempat diwarnai penangkapan dua pencopet yang memanfaatkan kepadatan warga saat rebutan nasi kotak dan tumpeng.

Kedua pelaku diketahui berinisial M, warga Kediri, dan Y, warga Jombang. Mereka tertangkap di lokasi berbeda setelah seorang warga melaporkan kehilangan dompet dan melihat gerak-gerik mencurigakan di tengah kerumunan. 

Petugas Satpol PP yang berjaga kemudian melakukan penyisiran dan mengamankan keduanya.

Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo, menjelaskan kronologi awal penangkapan tersebut.

“Jadi ada korban yang merasa dompetnya hilang dan melihat pelaku kemudian melaporkan kepada petugas Satpol PP,” ujar Agung, Selasa (18/11/2025).

Saat diperiksa, pelaku M diketahui mengenakan ID card sebuah media. Petugas menemukan barang bukti berupa telepon genggam dan dompet milik korban.

Pelaku Y ditangkap secara terpisah saat mencoba mengambil barang milik warga yang sedang berebut tumpeng. Meski diamankan pada acara yang sama, keduanya mengaku tidak saling mengenal.

“Namun untuk pendalaman lebih lanjut kita serahkan ke polisi untuk pemeriksaannya. Saat ini kedua pelaku copet sudah dibawa polisi,” tambah Agung.

Agung mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat berada dalam kerumunan, terutama pada acara tradisi yang biasanya sangat padat.

Ia menilai situasi seperti itu rentan dimanfaatkan pelaku kejahatan karena perhatian warga terpecah.

“Kita siagakan petugas di setiap acara keramaian. Kalau ada kehilangan, warga bisa segera melapor,” jelasnya.

Penangkapan kedua pelaku diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati menjaga barang berharga ketika menghadiri acara besar yang menarik banyak pengunjung.

Kapolsek Tulungagung Kota Pudji Hartanto turut mengonfirmasi bahwa pihaknya masih menyelidiki lebih jauh peran dan kemungkinan jaringan para pelaku.

“Masih kami dalami mas, nanti kami sampaikan perkembangannya,” ujar Pudji melalui sambungan telepon. (fer/van)