
TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Dua Pasien lanjut usia asal Tulungagung setelah jalani operasi bedah jantung pintas koroner (CABG) di RSUD dr. Iskak Tulungagung beberapa waktu lalu, akhirnya diperkenankan pulang, Kamis (27/10/2022).
Pasien tersebut, adalah Santoso (63) berasal dari Kecamatan Campurdarat dan Sutrisno (63) Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Sebelum pulang, Direktur RSUD Dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Darmoredjo, berbincang kepada kedua pasien, selain mengucapkan selamat atas kesembuhannya, dirinya juga meminta pasien rutin melakukan kontrol ke rumah sakit. Sebab, ada beberapa yang perlu dinilai oleh dokter.
“Bapak bapak telah mengukir sejarah baru di sini, Semoga sehat selalu ya, menjalani perawatan dan pemulihan selanjutnya, jangan lupa rutin kontrol sesuai jadwal geh,” tuturnya pada pasien.
Ia mengatakan, pasien pertama CABG ini, sudah menunjukkan kesehatan yang berangsur membaik setelah dilakukan operasi beda pada Jumat (21/10/2022) lalu, di gedung Instalasi Diagnostic Intervensi Kardiovaskuler (IDIK) sehingga di ijinkan pulang.
“Alhamdulillah, kondisi pasien berangsur membaik pasca tindakan operasi bedah jantung pintas koroner,” katanya
Menurutnya, keberhasilan dalam menangani operasi bedah jantung ini merupakan langkah pertama mengembangkan rumah sakit sebagai rujukan penanganan jantung terpadu di Jawa Timur yang berkelanjutan.
“Jadi ini adalah harapan Kementerian Kesehatan Pusat, Alhamdulilah dapat segera terwujud sebagai salah satu rumah sakit rujukan kardiovaskuler. Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi terhadap apa yang sudah kita lakukan, yang baik kita tingkatkan sedangkan yang kurang pastinya segera diperbaiki,” jelasnya.
Sementara itu, Salah satu pasien, Santoso, mengatakan pasca dilakukan operasi pada jantungnya, kondisinya kian membaik, saat ini dapat bernafas cukup lega.
“Alhamdulillah, sekarang saya merasakan nafas lebih plong dan sehat,”ujar Santoso
Ia menceritakan, sebelumnya mengalami gangguan kesehatan pada jantung ini sudah berjalan 4 tahun sejak 2018 lalu.
“Sebelumnya saya berencana operasi di RSUD Dr. Sutomo Surabaya, tetapi antrinya 4 bulan lamanya, berhubung di RSUD Dr. Iskak membuka program ini sehingga saya langsung bersedia operasi, di sini prosesnya cuma 25 hari,” ucapnya (fer/sis)