Dampak Pengurangan Dana Transfer, Belanja RAPBD Gresik 2023 Merosot

Dampak Pengurangan Dana Transfer, Belanja RAPBD Gresik 2023 Merosot Jubir Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Lutfi Dhawam, saat membacakan pandangan umum. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kekuatan fiskal belanja pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) 2023 merosot. Pada draft awal, kekuatan fiskal belanja pada RAPBD 2023 diproyeksikan Rp4,190 triliun.

Setelah pengurangan dana transfer, kekuatan fiskal belanja turun menjadi Rp4,060 triliun. Penurunan proyeksi belanja dikarenakan adanya pengurang dana transfer (dana pusat) sebagai sumber pendapatan daerah (PD) sebesar Rp170 miliar.

Hal ini terungkap dalam rapat paripurna yang digelar DPRD dengan agenda penyampaian pemandangan umum (PU) setiap fraksi terhadap Nota Keuangan RAPBD 2023. Kegiatan ini dipimpin Wakil Ketua DPRD , Nur Saidah, didampingi para pimpinan dewan lainnya, Senin (31/10/2022).

Paripurna yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati , Aminatun Habibah, tujuh fraksi menyampaikan PU melalui juru bicara jubir masing-masing. Sejumlah fraksi ini adalah Gerindra, Golkar, PDIP, Amanat Pembangunan, NasDem, Demokrat, dan PKB.

Juru bicara Fraksi Gerindra, Lutfi Dhawam menyatakan, postur RAPBD 2023 ada ketidaksesuaian dengan draft awal. Untuk postur pendapatan, pada draft awal diproyeksikan Rp3,9 triliun dan saat pembahasan antara badan dan tim anggaran merosot jumlahnya.

"Belanja tinggal Rp3,7 triliun. Kemudian, saat pembahasan ada proyeksi tambahan pendapatan asli daerah (PAD) Rp 100 miliar, sehingga pendapatan naik menjadi Rp 3,8 triliun," ujarnya.

Sementara untuk belanja, lanjut Dhawam, jika pada draft awal diproyeksikan sebesar Rp 4,190 triliun, setelah pengurangan dana transfer, turun menjadi Rp 4,060 triliun.

"Berkurangnya postur belanja pada RAPBD 2023 membuktikan Bupati kurang cermat dalam pengelolaan pendapatan. Terbukti, dana transfer turun, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan dana insentif daerah (DID). Bahkan, tahun 2023 DID zonk (kosong)," ungkap Ketua Fraksi Gerindra ini.

Ia menambahkan, bahwa fiskal RAPBD 2023 diestimasikan difisit (berkurang) Rp 197 miliar, atau 5,3 persen dari proyeksi belanja Rp 4,060 triliun.

"Untuk itu, Gerindra minta potensi-potensi pendapatan agar digali dan dimaksimalkan pendapatannya," pintanya.

Dhawam juga menyebutkan, pada tahun 2023 ada tiga program prioritas Bupati . Yakni, peningkatan insfrastruktur, pengurangan angka kemiskinan, dan penanganan banjir Kali Lamong.

"Kami minta anggaran untuk pembebasan lahan Kali Lamong tak dikurangi agar penanganan banjir Kali Lamong cepat tuntas," pungkasnya.

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO