"Jumlah ini bisa terus bertambah hingga akhir tahun. Semakin banyak temuan penderita, akan membuktikan kinerja dari kader Kilisuci," ujarnya.
Meski jumlah temuan tersebut cukup besar, kata Fauzan, sekitar 80 persen kasus atau 652 penderita TBC telah mendapatkan pengobatan yang intensif selama 6 bulan dan telah dinyatakan sembuh, sedangkan sisanya masih harus menjalani pengobatan rutin selama 6 bulan.
"Memang untuk pengobatan penderita TBC, pasien harus mengkonsumsi obat secara teratur selama 6 bulan, agar bakteri mycobacterium tuberculosis benar-benar mati. Pada fase pengobatan ini kader juga memiliki peran yang cukup penting demi mendukung kesembuhan pasien TBC," paparnya.
Ia menuturkan, pemerintah daerah setempah menaruh harapan besar pada kader Kilisuci dalam membantu dinas kesehatan untuk menuntaskan kasus TBC di Kota Kediri.
"Kita Pemkot Kediri tidak akan mampu bekerja sendiri untuk menemukan dan memantau pasien TBC. Saya ucapakan terimakasih kepada para kader Kilisuci yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab," pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News