KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ketua DPC Gerindra Kota Mojokerto, Mochammad Harun, makin rajin blusukan. Sejak ditunjuk menjadi Bakal Calon Wali Kota Mojokerto periode 2024-2029 oleh DPD Gerindra Jawa Timur, anggota komisi III DPRD setempat itu kerap terlihat menggalang dukungan di level grassroot.
Harun yang seorang pengusaha itu terang-terangan mengakui gerakan turun bawah (turba) dilakukannya sejak beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Penetapan Calon Wali Kota oleh KPU, Pj Wali Kota Mojokerto Minta Masyarakat Pahami Visi Misi Paslon
"Penggalangan kita sudah sampai tingkat bawah. Termasuk konsolidasi di tingkat ranting partai," bebernya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (17/11/2022) kemarin.
Pengefektifan mesin partai Gerindra ini getol dilakukan sejak partai pengusung Wali Kota Ika Puspitasari - Alm. Achmad Rizal Zakaria mengumumkan pecah kongsi.
Anwar Sadad, Ketua DPD Gerindra Jatim dan Wakil Ketua, Hidayat, secara blak-blakan menyatakan akan menunjuk kadernya sendiri sebagai balon wali kota.
Baca Juga: Cegah Praktik Politik Uang di Pilwali, Ali Kuncoro Kobarkan Semangat Hajar Serangan Fajar
"Sekarang ini pandangan politik kami berbeda dengan wali kota. Maka kami mempersiapkan ketua DPC untuk mengajukan kader sendiri untuk calon yang ada," papar Anwar Sadad ditirukan Harun.
Harun sendiri mengakui dirinya secara politis sudah tidak sejalan lagi dengan wali kota. Menurutnya, banyak pandangan yang berbeda dengan wali kota.
"Kita kerap tidak dilibatkan dalam banyak momentum. Perintah DPD kalau tidak sejalan lagi, yang maju kader," cetusnya.
Baca Juga: Dandim 0815 Jamin Netralitas, Kapolres Mojokerto Siap Sikat Pelaku Money Politics
Ditanya apakah optimis mengalahkan incumbent, Harun menjawab iya. Ia mengaku sudah pernah turut dari bagian pemenangan incumbent sehingga dirinya tak khawatir dengan langkahnya ke depan.
"Kita bagian dari pemenangan, maka kita tahu seluk beluknya, dan kita punya modal," tegasnya.
Gerindra yang saat ini mengantongi dua kursi di parlemen menargetkan lima kursi dalam pemilihan legislatif 2024 mendatang. Upaya ini diyakini akan mempermudah pencalonan dirinya sebagai calon wali kota dengan memperoleh 20 persen jumlah kursi legislatif.
Baca Juga: KPU Kota Mojokerto Sosialisasikan Tahapan dan Jadwal Pilgub, Pilbup dan Pilwali Tahun 2024
Partai berlambang kepala burung garuda itu pun dekat dengan semua politikus dewan untuk langkah koalisi dalam pilkada mendatang.
"Target kita 5 kursi dewan dan koalisi dengan partai lain untuk 2024 mendatang," pungkasnya.
Pecahnya koalisi pengusung Wali Kota Ika Puspitasari diduga terkait dengan Udik Suhandono. Nama Wakil Ketua Sekjen Gerindra tersebut tak mendapat tempat untuk menggantikan posisi sebagai wakil wali kota menggantikan Acmad Rizal Zakaria yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Jalin Sinergi dengan Insan Jurnalis, KPU Kota Mojokerto Gelar Media Gathering Sambut Pilkada 2024
Padahal, Gerindra sangat berharap kursi nomer dua di pemerintahan daerah setempat diberikan kepada pengusaha tersebut. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News