Morula IVF Surabaya Konsisten Beri Pelayanan Prima hingga 10 Tahun

Morula IVF Surabaya Konsisten Beri Pelayanan Prima hingga 10 Tahun Suasana foto bersama pada HUT Morula IVF Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Morula IVF Surabaya terus berkomitmen memberikan pelayanan prima. Sebagai salah satu pelopor klinik fertilitas di Jawa Timur, Morula IVF Surabaya menggelar 1 dekade kehadirannya di Hotel Ciputra World Surabaya, Minggu (20/11/2022).

Direktur Medis Morula IVF Indonesia, Arie, mengatakan bahwa sejauh ini sudah ada beberapa pencapaian dari pihaknya, seperti jumlah pasien yang semakin meningkat dan memanfaatkan teknologi untuk menjangkau masyarakat.

"Kami juga membuat satelit network di luar pelosok supaya semua pasien yang ada di pelosok bisa dijangkau. Saat ini kita masih fokus pada teknologi kami serta jangkauan kami," tuturnya.

Sementara itu, Chief Operating Officer Morula IVF Indonesia, Arif Hamsah, menyebut saat ini ada penunjang program IVF yakni Pre Implamantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGTA) untuk mendeteksi kromosom sehat atau tidak. 

Lalu, ada Pre-Implamantation Genetic Testing for Monogenic (PGTM) untuk melihat penyakit bawaan. Menurut dia, 75 persen kegagalan karena embrio dan dengan adanya teknologi ini bisa membantu pasien mengurangi resiko kegagalan serta memiliki bayi yang sehat.

Dokter Obgyn Morula IVF Surabaya, Benediktus, menambahkan, secara teknologi Morula IVT memiliki teknologi yang tidak kalah di luar negeri seperti yang dijelaskan. Dulu ingin punya anak, sekarang punya anak yang sehat.

"Banyak yang merasa tidak ada teknologi bagus disini sehingga harus keluar negeri. Padahal kita sudah punya teknologi 3 tahun lalu. Di Surabaya sudah bisa dilakukan, punya bayi yang sehat pula dengan waktu hanya 2 minggu. Ada 4 tahap, yakni tahap simulasi, tahap ambil telur, tahap pertemuan dan tahap menanam. Untuk biaya tergantung usia," paparnya.

"Jadi tugas kita edukasi, bahwa di Indonesia sudah memiliki teknologi unggulan. Khususnya di surabaya. Punya 10 klinik dan khusus morula sby bisa layanan tidak perlu jauh-jauh di Jakarta. Bahkan pasien ada dari belanda, mungkin biaya dianggap lebih murah," imbuhnya. (diy/mar)