SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, membeberkan kunci untuk menjaga dan merawat harmonisasi antar suku agama ras dan antar golongan saat menjadi menjadi narasumber silaturahmi dan sarasehan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sidoarjo, di gedung serbaguna HKBP Waru, Sabtu (26/11/2022) malam.
Ia mengatakan, ada tiga kunci untuk menjaganya, di antaranya, mengenal satu dengan yang lain, tidak berprasangka buruk terhadap yang lain dan yang terakhir, tidak mencari-cari perbedaan dengan yang lain.
Baca Juga: Perumda Delta Tirta Sidoarjo Komitemn Sediakan Air Berkualitas, Inilah Ragam Upaya yang Dilakukan
Dengan sikap itulah, menurutnya harmoni yang sudah tercipta kan selalu terjaga.
"Yang terpenting dan harus dijaga adalah harmoni semua warna, harmoni semua agama, harmoni semua suku di Kabupaten Sidoarjo tanpa memandang apa itu menjadi satu balutan lukisan yang indah untuk kita semua," tandas Gus Muhdlor, panggilan akrab Ahmad Muhdlor.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat bersama para narasumber dalam sarasehan FKUB Sidoarjo, Sabtu (26/11/2022) malam.
Baca Juga: Bawaslu Sidoarjo Luncurkan Buku Tentang Kisah Kinerja Pengawasan Pemilu 2024
Gus Muhdlor menjelaskan, bahwa bukanlah perbedaan yang sebenarnya dicari. Namun, persamaanlah yang seharusnya dikuatkan, sama-sama mendiami Sidoarjo dan sama-sama mencari rezeki di Sidoarjo sudah cukup menjadi alasan untuk menjaga kerukunan.
"Coba sekali-kali cari persamaan kita, kita sama-sama lahir di Sidoarjo, kita sama-sama cari uang di Sidoarjo misalnya, persamaan ini yang sebenarnya harus kita tanamkan pada diri kita untuk menjaga dan merawat Kabupaten Sidoarjo," bebernya.
Ia juga mengatakan, kerukunan dan persaudaraan menjadi aset tak terlihat untuk menjaga persatuan. Aset seperti inilah yang harus dipupuk dan dirawat, sehingga jangan terseret oleh politisasai SARA.
Baca Juga: 3 Hari Pepelegi dan Sawotratap Terendam Banjir, Pj Gubernur Jatim Datangkan Truk Pompa
Warga Sidoarjo, lanjutnya, harus mampu menjaga Sidoarjo yang sejuk dan tentram bagi seluruh pemeluk agama, suku, ras dan golongan.
"Sidoarjo harus tetap berada di relnya yang adem, ayem, guyub rukun dan tentrem," kata alumni Fisip Unair ini.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan FKUB Kabupaten Sidoarjo ini, dihadiri seluruh organisasi keagamaan. Tak hanya NU, namun juga LDII. Selain itu, turut hadir juga sejumlah organisasi keagamaan non islam.
Baca Juga: Waru Sidoarjo Banjir Lagi, BPBD Jatim Gercep Evakuasi Warga dan Serahkan Bantuan Logistik
Kegiatan itu, juga mengundang Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak, Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Arwani, ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin serta Ketua FKUB Sidoarjo M Idham Kholiq. (adv/sta/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News