PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Alokasi anggaran sebesar Rp150 miliar yang disiapkan oleh Pemkab Pasuruan untuk program UHC (universal health coverage) pada tahun 2023, dinilai dewan kurang didengar oleh masyarakat.
Menurut Rusdi Sutejo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, program UHC yang digagas pemkab sebagai upaya peningkatan pelayanan serta kepastian penjaminan kesehatan bagi masyarakat sebenarnya sudah sangat baik.
Baca Juga: Warga Komplain Limbah PT Cargill, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Pertanggungjawaban
"Persoalannya hanya minim sosialisasi," ujar pria asal Bangil ini.
Diketahui, program UHC menggunakan anggaran dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Program tersebut memberikan jaminan kesehatan kepada setiap warga dengan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta bermutu dengan biaya terjangkau.
Sebelum program tersebut terlaksana, Rusdi mendorong agar Pemkab Pasuruan melalui OPD terkait mendata warga yang sudah ikut ataupun yang belum menjadi peserta BPJS
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
"Ini (warga yang terdaftar peserta BPJS) perlu dilakukan pendataan yang valid, mulai tingkat RT, RW, desa, hingga kecamatan," jelasnya.
Sorotan yang sama disampaikan oleh Muhammad Zaini. Anggota dewan dari PKS ini mengapresiasi langkah yang dilakukan pemkab dengan mengalokasikan anggaran Rp150 miliar dari dana cukai untuk UHC.
"Ini program bagus, tapi belum didengar masyarakat lantaran minimnya sosialisasi dari lintas OPD terkait," katanya.
Baca Juga: Anggota Dewan ini Sebut Hortikultura Kabupaten Pasuruan Tak Kalah dengan Daerah Lain
Dampak dari minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemkab, pihaknya ragu program UHC tersebut bisa di-running pada awal tahun 2023 nanti. Mengingat, sejumlah warga di beberapa kecamatan/desa SDM-nya masih rendah.
"Mereka tidak memahami tata cara mendapatkan akses layanan kesehatan. Kita mendorong sosialisasi segera dilakukan secepatnya, mulai tingkat paling bawah, RT, RW, sampai desa. Kalau perlu gandeng media massa di Kabupaten Pasuruan," tambah pria asli Bangil ini.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Dr. Ani Latifah yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui selulernya belum memberikan keterangan hingga berita ini ditulis. (bib/par/rev)
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News