TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Fosil Manusia Wajak (Fosil Homo Wajakensis) adalah manusia yang pernah hidup di lereng pegunungan karet Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, dari ribuan tahun lalu.
Sejak pertama kali ditemukan oleh seseorang peneliti yakni Van Rietschoten dan rekannya Eugene Duibois pada 24 Oktober 1888 silam, tak lama kemudian keberadaan fosil tersebut sudah tidak lagi di Tulungagung, melainkan dipindahkan ke sebuah museum purbakala Belanda, sehingga sampai saat ini warga Tulungagung hanya mengenalinya dari sejarah yang tertulis.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian
Akan tetapi, dalam waktu dekat ini, Warga Tulungagung bakal dapat melihat wujud replika fosil tersebut dan melihat dokumen foto aslinya yang di kirimkan oleh Museum Belanda ke Tulungagung. Hal ini disampaikan oleh Pengamat dan Pelestari Wajakensis, Andri Syambudi warga asal Boyolangu.
"Iya, saat ini replikanya dan dokumen foto Fosil Homo Wajakensis dalam proses pengiriman dari Belanda menuju Tulungagung, perkiraan paket sudah tiba di Surabaya," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/12/2022).
Andri Syambudi menceritakan, mulanya dia hanya iseng mempertanyakan keberadaan fosil tersebut ke beberapa museum di berbagai negara luar melalui pesan singkat email pada bulan Agustus 2022.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
Di antara pesan yang masuk ternyata mendapat pesan balasan langsung dari kantor Naturalis Biodiversity center Belanda, yang isinya menginformasikan bahwa musium tersebut menyimpan fosil aslinya.
Seseorang yang membalas pesan itu adalah, Natasja dan Ouden selaku Manajer Koleksi Senior dan Sebagai Kurator Fosil Sapiens Wajakensis, Museum Naturalis Biodiversity Laiden Belanda.
"Awalnya iseng dan saya tidak memperkenalkan diri dari pemkab, saya benar benar memperkenalkan diri sebagai warga Tulungagung, rupanya responnya positif, dan dari Leiden ini menjawab dan mengakui kalau fosil itu ada di sana," papar Andri yang sehari hari bekerja sebagai Kasubid Litbang Bappeda Tulungagung.
Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi
Setelah itu, mereka melangsungkan komunikasi lebih lanjut, hingga akhirnya pihak Biodiversity Center (naturalis) Leiden Belanda menawarkan untuk membuatkan replika fosil utuh mirip aslinya serta dokumen foto fosil aslinya untuk di kirimkan ke Tulungagung.
"Tanggapannya baik sekali, mungkin dari sana juga meneliti profil saya dulu, sampai akhirnya mereka kirim replikanya itu, dan terus saya monitor rupanya benar ini sekarang sudah sampai Surabaya," tambahnya.
Dia menambahkan, diperolehnya replika fosil dan data ini adalah hadiah untuk Tulungagung dalam memperingati HUT ke-817 Tulungagung. Dan selanjutnya, ketika paket sudah tiba pihaknya akan melaporkan terkait ini ke bupati untuk meminta petunjuk harus dikemanakan replika dan foto fosil tersebut.
Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Ayah di Tulungagung Tega Bunuh Anak Kandungnya
"Nanti akan kita laporkan Bapak Bupati tekait dengan pengiriman replika dan foto Asli wajakensis ini, untuk mendapatkan petunjuk dan arahan lebih lanjut," tambahannya.
Selanjutnya, estimasi pengiriman paket tiba di tulungagung pada tangal 8 Desember 2022.
"Rencana tanggal 9, pukul 13.30 WIB kotak replika akan saya buka," pungkasnya. (fer/mar)
Baca Juga: Polres Tulungagung Tangkap Komplotan Pengedar Narkoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News