APBD Gresik Tahun 2015 Kritis, Terancam Jebol

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pembangunan yang digadang-gadang pemerintahan Bupati-Wabup, Sambari Halim Radianto-Moh Qosim tuntas tahun ini, tampaknya tidak akan terwujud. Sebab, APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2015 jebol, karena target pendapatan yang diidam-idamkan dari beberapa sektor meleset. Totalnya pun, mencapai ratusan miliar rupiah.

Target itu di antaranya, dari sektor bagi hasil migas. Dari target sektor tersebut tidak bisa tercapai hingga seratus persen. Sebab, ada pemangkasan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Sangat betul, APBD Gresik 2015 kristis dan terancam jebol. Sebab, ada beberapa target pendapatan untuk menyuntik pembangunan tidak bisa tercapai. Totalnya mencapai ratusan miliar rupiah," kata salah satu pejabat usai mengikuti rapat anggaran di kantor Pemkab Gresik, Senin (18/5).

Menurut pejabat tersebut, sektor pendapatan yang paling besar mengalami kemerosotan dari target yang telah dipatok adalah bagi hasil migas (minyak dan gas bumi) dari pemerintah pusat. Bagi hasil migas untuk Kabupaten Gresik tersebut dipangkas hingga puluhan miliar rupiah.

Selain itu, ada beberapa sektor pendapatan lain hingga bulan Mei 2015 ini belum masuk sesuai yang telah ditargetkan. Padahal, tahun sebelumnya sudah masuk hingga nyaris 50 persen lebih. "Kalau krisis APBD ini berlangsung hingga September atau bahkan hingga Bupati-Wabup lengser keprabon per-27 September 2015, bisa dipastikan banyak pembangunan yang mangkrak, karena tidak ada anggarannya," terangnya.

Ditambahkan pejabat tersebut, APBD Gresik tahun 2015 yang dipatok sekitar Rp 2,7 triliun merupakan APBD semu. Sebab, sumber-sumber APBD tersebut, baik dari sektor PAD (pendapatan asli daerah) maupun dana perimbangan seperti DAK (dana alokasi khusus) dan DAU (dana alokasi umum), hanya merupakan potensi sumber pendapatan dengan merujuk tahun sebelumnya.

"Artinya apa, APBD 2015 sebesar 2,7 triliun itu uangnya tidak langsung siap, tapi harus dipungut dari masyarakat seperti pemungutan dari sektor PBB (pajak bumi dan bangunan) PPJ non PLN dan sektor lain. Kalau sektor-sektor itu tidak diambil, ya APBD tidak ada uangnya," pungkasnya.

Sementara Sekretaris Timang (tim anggaran) Pemkab Gresik, Dr Yetty Sri Suparyati MM membantah, kalau APBD Gresik dalam kondisi krisis, karena ada beberapa sektor tidak terpenuhi. Namun, Yetty tidak menampik kalau ada sektor-sektor pendapatan yang tergetnya tidak terlampaui.

Hanya, Yetty optimis, kalau APBD Gresik tahun 2015 tetap akan berjalan stabil sesuai yang direncanakan. Bahkan, dia optmis APBD bisa surplus (lebih).

"Kami optimis kekuranga target itu bisa ditutup dari SILPA (sisa lebih penggunaan anggaran) tahun sebelumnya. Dan dari SILPA itu APBD kita masih bisa surplus," kata Kepala DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) ini.

Yetty menegaskan, SILPA APBD tahun sebelumnya (2014) mencapai lebih dari Rp 210.323.114.162,69. Dana SILPA itu kalau digunakan untuk menutup kekurangan target, jumlahnya masih lebih. "Jadi, Insya Allah, APBD kita tetap aman," pungkas Yetty. (hud/rvl) 

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO